Supir Angkutan Trans Papua Barat Minta DPRD Bertindak Atasi Kesulitan Solar

MANOKWARI, kabartimur.com – Sejumlah sopir angkutan umum jalur trans Papua Barat adukan dugaan penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk kegiatan tambang emas ilegal dengan mendatangi DPRD kabupaten Manokwari, Senin (21/3/2022).

Para supir angkutan umum antar Kabupaten yang sulit mendapatkan BBM jenis solar, menuding ada permainan nakal yang dilakukan sejumlah pihak untuk meloloskan tangki siluman ikut antrean di SPBU.

Bacaan Lainnya

“Ada dugaan praktek nakal yang dimainkan oleh operator di SPBU dengan meloloskan kendaraan-kendaraan pribadi yang menggunakan tanki modifikasi untuk pengisian BBM subsidi,” Kata Deflisen Pahala koordinator aksi.

Dengan praktek nakal tersebut, kata dia, jasa transportasi umum jalur trans Papua Barat sangat terbatas bahkan kesulitan mendapatkan BBM subsidi jenis solar.

“Kami tidak mengadu ke institusi penegak hukum, karena memang sulit ditindak,kami hanya tuntut keadilan melalui penertiban SPBU oleh DRPD bersama pihak Pertamina yang berkepentingan memberikan izin operasi SPBU,” katanya lagi.

Baca Juga :   Utang Puluhan Juta di Tempat Foto Copy, Kantor Dinas Perikanan Haltim Dipalang

Massa aksi juga mendesak aparat Kepolisian bersama Pertamina agar melakukan evaluasi dan penindakan terhadap aktivitas penambangan emas ilegal yang kian berdampak pada keterbatasan BBM jenis solar untuk moda transportasi umum lintas kabupaten.

“Data yang kami terima, ada ratusan alat berat di tambang emas Ilegal di Wasirawi Kecamatan Masni. Diduga kuat BBM subsidi jenis solar dari hasil pengisian tanki modifikasi dari SPBU Manokwari dijual ke sana (tambang emas Ilegal),” ungkap dia.

Ketua 1 DPRD Manokwari Norman Tambunan mengatakan aspirasi yang disampaikan tersebut segera ditindaklanjuti melalui rapat internal DPRD, sehingga dalam waktu dekat akan menghadirkan para pihak yang mengatur distribusi BBM di Manokwari.

“Aspirasi ini akan kami bawa dalam rapat kedewanan hingga didorong dalam pembentukan panitia khusus (pansus) guna mempertemukan para sopir, SPBU dan Pertamina,” kata Norman singkat, saat menemui masa.

Baca Juga :   Manokwari Akan Memiliki Alat Pemantau Kualitas Udara Otomatis AQMS

Terpisah, Manager SPBU 84.983.02 yang berlokasi Jalan Esau sesa Ikhsan tidak memungkiri adanya oknum petugas nakal yang kerap melayani kendaraan yang menggunakan tangki modifikasi.

“Saya tidak bisa mengawasi sepanjang hari, karena ada tugas lain juga yang harus saya urus. Sebab itu, ada nomor kontak saya yang tempel di dispenser pengisian, kalau menemui hal seperti itu bisa dilaporkan ke saya,” Terangnya.

Soal kecurigaan adanya pungli yang dilakukan petugas untuk melayani pengisian diluar jam operasional, Ikhsan mengaku tidak tahu menahu. Tetapi berdasarkan keluhan tersebut, ia akan segera melakukan evaluasi terhadap karyawannya.(TS)

Pos terkait