Sistim Pendidikan di Gowa Kearah Pendidikan Berkualitas

KABARTIMUR GOWA– Sebagai Kabupaten yang menerapkan sistem pendidikan secara gratis, Gowa juga memberlakukan Sisitem Kelas Tuntas Berkelanjutan (SKTB). Imbas penerapan sistem yang diprakarasai oleh mantan Bupati Gowa, DR. Ichsan Yasin Limpo Faedahnya kini dirasakan oleh masyarakat luas, khususnya warga Kabupten Gowa.

Perapkan SKTB dalam pelayanan pendidikan ini merupakan sebuah kebijakan yang ditempuh Pemerintah Daerah Kabupaten Gowa yang menekankan pada pelayanan pendidikan berkualitas dan komprehensif kepada peserta didik yang memposisikan peserta didik sebagai subjek dalam belajar sehingga mampu mengembangkan potensi dirinya secara maksimal.

Sistem Kelas Tuntas Berkelanjutan (SKTB) adalah proses pembelajaran yang mengembangkan potensi peserta didik untuk mencapai kualitas kemampuan yang dipersyaratkan kurikulum.

Memberikan pelayanan pendidikan secara maksimal pada anak didik dalam suasana pendidikan yang kondusif, sehingga peserta didik dapat belajar secara optimal dalam suasana belajar yang menyenangkan dan dapat menuntaskan pencapaian kompetensi pada seluruh mata pelajaran di setiap kurikulum satuan pendidikan.

Baca Juga :   Membahas launching listrik tanpa bbm (temuan yg fenomenal)

Penerapan SKTB diGowa ini juga diakui oleh salah seorang warga BTN Gowa Sarana Indah, Sungguminasa, bernama Hj. Nurhayati dirinya mengaku sangat bangga anak-anaknya dapat bersekolah diKabupaten Gowa.

“Alhamdulillah semua anak saya yang bersekolah diGowa ini lulus dengan nilai yang baik, dari SD, SMP dan SMA. Anak saya semuanya cerdas, dan pintar, itu karena penerapan sisitem belajar mengajar diGowa menurutku berjalan sangat baik, Terima kasih Bapak Ichsan Yasin Limpo karena mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap pendidikan,” aku, Ibu Rumah tangga ini, Minggu (15/4/2018).

Selain itu Nurhayati Juga mengungkapkan selama anaknya bersekolah tidak ada sama sekali biaya-biaya yang dibebankan pihak sekolah kepadanya, semuanya digratiskan mulai dari pendaftaran hingga tamat sekolah. “Selama menyekolahkan anak saya tidak ada sepeserpun biaya yang kami keluarkan semuanya ditanggung Pemda Gowa. Tentunya ini suatu kesyukuran bagi kami dan kita berharap hal ini terus dipertahankan,” harapnya.

Baca Juga :   Ketua DPRD Gowa Siap Backup LMP Marcab Gowa

kepala sekolah SMPN 3 Sungguminasa, yang juga sekretaris Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP, Fajar Ma’ruf mengatakan sistem pedidikan yang tengah berjalan diKabupaten Gowa sudah berjalan dengan baik, dan harus didukung oleh semua pihak. 

“Sistem pendidikan kita diGowa ini sesungguhnya adalah pembangunan manusia seutuhnya. Jadi program SKTB ini memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk dapat mengusai semua kompetensi sebagaimana yang dinyatakan dalam standar kompensi dan kompotensi dasar serta perumusan dalam nilai kompetensi kelas minimal,” kata Fajar.

Selain itu SKTB ini juga memberikan pelayanan pendidikan secara maksimal pada anak didik dalam suasana pendidikan yang kondusif, sehingga peserta didik dapat belajar secara optimal dalam suasana belajar yang menyenangkan dan dapat menuntaskan pencapaian kompetensi pada seluruh mata pelajaran di setiap kurikulum satuan pendidikan.

“Jadi kalau ada yang mengatakan program SKTB itu membuat murid atau siswa tidak pandai itu salah. Katanya ada siswa SMP diGowa yang belum lancar membaca, saya rasa itu keliru karena metode SKTB ini mempu mendeteksi secara dini setiap siswa, melihat sejauh mana kemampuan dan kompetensi siswa yang selanjutnya dijadikan pengembangan bagi warga sekolah, apakah mempunya kelebihan dan kemurangan, dalam hal membaca. Jadi SKTB ini adalah model pembalajaran yang sangat dibutuhkan,” jelas Fajar. 

Baca Juga :   Polres Palopo kejar oknum perwira polisi pemilik sabu

Ia malah mengatakan kalau pun ada yang ditemukan siswa diGowa yang tidak lancar membaca, kemungkinan siswa yang dimaksud siswa Inklusif atau tergolong anak yang berkebutuhan khusus, yang seharusnya bersekolah di sekolah luar biasa (SLB). “Saya rasa tidak masuk akal kalau ada siswa ditingkat SMP yang belum lancar apa lagi tidak tahu membaca,” tegasnya. (**)

Pos terkait