MANOKWARI– Upaya untuk mencegah dan/ atau memiminimalkan penyebaran virus Covid 19 terus ditingkatkan di Manokwari, Papua Barat. Tidak hanya di kawasan perkotaan, upaya semisal pembagian masker gratis juga dilakukan di kawasan yang jauh dari perkotaan; semisal di Distrik Sidey yang berjarak kurang lebih 100 Km dari pusat kota.
Rabu (16/9/2020), Kepala Distrik Sidey, Mrdan D. Husein, SH bersama aparatnya, aparat keamanan setempat (Babinsa TNI dan Kasubsektor Polri), para tokoh masyarakat dan warga berjibaku membagi dan mengalungkan masker pada para pengendara serta pengguna jalan yang melintas di ruas jalan Trans Papua Barat Manokwari – Sorong.
Meski di wilayah yang ia pimpin sejauh ini belum ada kasus positif yang dilaporkan, kata Mirdan, namun upaya pencegahan perlu terus dilakukan. Semisal membagi Masker. Apalagi saat ini di Manokwari jumlah warga yang terpapar semakin banyak.
Ratusan masker yang dibagi pada kegiatan tersebut berasal dari bantuan Pemkab Manokwari melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD.
“Saya menghimbau warga Sidey agar mengikuti protokol kesehatan salah satunya memakai masker. Ini bukan hanya cara menjaga diri supaya tidak tertular virus tapi juga keluarga dan masyarakat,” jelasnya.
Mirdan juga menyebut saat ini pihaknya masih menunggu implementasi peraturan bupati yang nantinya bisa menjadi dasar untuk menindak warga yang keluar rumah atau bersosialisasi tampa masker. Jika peraturan itu sudah bisa diimplementasikan, maka pihaknya juga akan menegakkannya.
Fasilitas Karantina
Situasi penangan Covid 19 di Papua Barat saat ini boleh disebut mengalami hambatan. Di Manokwari misalnya, fasilitas karantina pasien COVID-19 saat ini penuh. Padahal, kasus konfirmasi positif di wilayah ini terus meningkat.
“Sesuai informasi yang saya dapat dari teman-teman Satgas COVID-19 kapasitas fasilitas karantina di Manokwari ada 40 kamar. Dari jumlah itu, hanya 30 yang bisa dipakai dan 30 itu semua sudah terisi,” ucap Juru Bicara Pemerintah Provinsi Papua Barat untuk Percepatan Penanganan COVID-19, Arnoldus Tiniap, di Manokwari, Selasa (15/9/2020).
Meski begitu, Pemkab Manokwari sudah menyiapkan langkah untuk mengantisipasinya. Plh. Bupati Manokwari, Edi Budoyo, mengatakan, dengan adanya peningkatan kasus, termasuk hambatan terbatasnya fasikitas karantina, maka pihaknya akan menyiapkan fasilitas karantina di wilayah di luar kota Manokwari terutama di Wilayah Prafi dan Masni.
Kita akan menggunkan faskar di bangunan Pasar SP-IV yang belum dimanfaatkan. Nanti dibenahi sebelum digunakan supaya bisa menampung penderita dari distrik Warmare dan Prafi,” sebutnya.
Jika bangunan pasar itu kemudian penuh, kata dia, masih ada bangunan lain yang pernah ditempati pimpinan PTPN II yang kini kosong dan bisa digunakan. Namun pihaknya akan bekerja sama dengan perusahaan yang kini mengelola areal perkebunan sawit di sana.
Untuk Distrik Masni dan Sidey, pihaknya juga mendapat informasi bahwa ada bangunan milik PT Medco Hijau Selaras -Capitoll di Kampung Mobja yang kemungkinan bisa digunakan. Pemkab Manokwari akan berkoordinasi dan meminta izin ke perusahaan sawit itu supaya bangunan itu bisa dipinjam sebagai fasilitas karantina terpusat. (PBT)