Kawasan Kumuh di Masabuai akan Ditata Lewat ‘KotaKu’, Lurah Wasior Ingin Ada Tanggul Pantai dan Areal untuk Bersantai

WASIOR – Wilayah Masabuai di Kelurahan Wasior, Kabupaten Teluk Wondama terpilih menjadi salah satu daerah sasaran program KotaKu (kota tanpa kumuh) tahun 2022.

KotaKu merupakan program yang diluncurkan Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR.

KotaKu bertujuan meningkatkan akses terhadap infrastruktur dan pelayanan dasar di pemukiman kumuh perkotaan sehingga bisa terwujud pemukiman perkotaan yang layak huni, produktif dan berkelanjutan.

Lurah Wasior Muhamad Ickbal Marani, Selasa (2/8) di Wasior mengaku bersyukur dengan masuknya program KotaKu di Masabuai.

Ickbal berharap KotaKu bisa menjadi pintu masuk untuk merubah wajah Masabuai yang selama ini dikenal sebagai kawasan kumuh dan kotor.

“Kita menyambut dengan baik dan harapannya dengan program KotaKu, kawasan di Masabuai itu bisa berubah. Ke depannya bisa ditata dengan lebih baik sehingga tidak kumuh dan kotor seperti sekarang ini. Apalagi dia berada di pusat kota Wasior, “kata Ickbal.

Dia menjelaskan, pada tahun ini kegiatan yang akan dilakukan adalah penataan jalan lingkungan serta penyediaan tempat sampah. Jalan lingkungan di kawasan Masabuai terutama di pemukiman terapung pada umumnya masih berupa jalan darurat dari kayu yang dibuat seadanya.

Baca Juga :   BBM Naik, Polres Teluk Wondama Gelar Patroli Pengamanan APMS

Di lokasi padat penduduk itupun belum tersedia tempat sampah sehingga masyarakat setempat umumnya membuang sampah langsung ke laut.

Tidak heran kawasan pantai di seputar Masabuai sudah tidak sehat karena terus-terusan tercemar sampah dalam jumlah banyak.

“Anggaran yang sudah masuk itu 500 juta (dari Kementerian PUPR). Kita harap dari Pemda Wondama ada dana pendampingan. Atau berupa kegiatan yang bisa disandingkan di situ. Kira-kita ada kegiatan apa yang bisa disandingkan di situ supaya sejalan dengan program KotaKu ini, “jelas Lurah.

Meski demikian, lanjut Ickbal, dia sendiri telah mengusulkan beberapa kegiatan yang dipandang penting untuk diakomodir dalam program KotaKu di kawasan Masabuai.

Pertama, penataan pemukiman dengan membangun perumahan baru bagi warga Masabuai terutama yang bermukim di pesisir pantai.

“Saya berkeinginan untuk bongkar dan relokasi penduduk dan kita bangun perumahan baru supaya tidak kumuh. Itu diterima tapi harus bertahap karena butuh anggaran besar dan butuh dukungan besar dari semua pihak, “tutur Ickbal.

Baca Juga :   Pemkab Wondama Suntik 16 Miliar untuk Kelanjutan Jembatan Kabouw dan Riwi

Kedua, pembangunan tanggul pantai. Tanggul di Masabuai akan terhubung dengan tanggul pantai yang sudah terbangun di kawasan Pelabuhan Wasior juga di sisi selatan tersambung dengan tanggul pantai di wilayah Miei.

Dengan begitu maka ada lahan yang lebih luas untuk penataan pemukiman baru di sisi darat sekaligus juga tersedia ruang untuk area publik di sisi laut.

“Sehingga nanti pemukiman masyarakat di situ menghadap ke laut. Kita biasakan mereka untuk tidak membuang sampah ke laut. Nanti juga dibangunkan jamban/MCK di dalam rumah (sehingga tidak buang kotoran langsung ke laut), “terang Ickbal lagi.

Mantan pegawai Inspektorat ini berangan-angan wilayah Masabuai ke depan, tidak hanya menjadi lebih rapi dan tertata, tetapi juga bisa menjadi kawasan terpadu untuk ruang terbuka hijau, area bermain dan bersantai sekaligus sentra kreativitas kaum muda.

Baca Juga :   Sudah Tuntaskan 66 Persen Temuan BPK di Wondama, DPRD Apresiasi Kinerja Inspektorat

“Nanti di situ bisa jadi areal publik. Mungkin ada warung, ada café di situ, tapi semua arahnya ke laut karena nanti jalannya itu di bagian laut (pinggir tanggul). Di laut tidak boleh ada bangunan.

Di situ mungkin kita buat tempat santai-santai, tempat pariwisatanya. Jadi kita biasakan masyarakat tidak mengotori laut. Itu mimpi saya, “ucapnya.

Sebelumnya, saat pertemuan dengan pihak Balai Prasarana Permukiman Wilayah Papua Barat beberapa waktu lalu, Sekda Denny Simbar menyatakan Pemkab Wondama akan melakukan pergeseran anggaran dalam Perubahan APBD tahun 2022 untuk mendukung program KotaKu.

“Program KotaKu ini dalam rangka tanggung jawab kita bersama dalam rangka penataan kawasan kumuh. Yang penting sekarang ini adalah peningkatan kualitas pemukimannya, upgrading dan peremajaan kawasan pemukiman, “ujar Simbar. (Nday)

 

Pos terkait