Cerita Bupati dan Wabup Wondama Kala Vaksin Dosis Lengkap : Punya Penyakit Bawaan, Gula Darah Tembus 200

WASIOR – Bupati dan Wakil Bupati Teluk Wondama Hendrik Mambor dan Andarias Kayukatuy telah menjalani vaksinasi Covid-19 dosis kedua pada Selasa (21/12/2021).

Duet pemimpin Wondama hasil Pilkada 2020 itu diketahui memiliki riwayat penyakit bawaan sehingga beberapa kali harus menunda vaksinasi. Namun pada akhirnya kedua tokoh itu dipastikan layak menerima suntikan vaksin setelah sekian kali menjalani observasi.

Orang nomor satu dan dua Wondama itu berharap para PNS dan masyarakat umum yang masih enggan menjalani vaksinasi bisa mencontoh apa yang telah mereka lakukan.

Bupati mengungkapkan sejak menerima suntikan dosis pertama sampai dengan dosis kedua pada Selasa kemarin, dirinya tidak merasakan efek samping apa-apa. Dia tetap menjalankan aktivitas sehari-hari seperti biasa dalam kondisi yang sehat dan bugar.

Dia lantas mengisahkan kronologi ketika dirinya memutuskan untuk menjalani vaksin dosis pertama pada sekitar tiga pekan lalu.

Pagi itu, dia menelpon dokter Aldyf Rorong, Kepala Puskesmas Wasior menyatakan dirinya siap divaksin. Dokter bersama timnya lantas mendatangi kediaman bupati di Manggurai dan melakukan pemeriksaan awal.

Baca Juga :   Tambah Satu, Perawat RSUD Teluk Wondama Positif Covid-19 jadi 5 Orang

“Terus datang periksa,  yang lain semua normal hanya gula sedikit naik, 200 lebih lah. Terus dokter tanya saya bagaimana bisa ka tidak ? Saya bilang kita pergi, Yesus jaga saya.

Ya, akhirnya vaksin, “cerita Mambor usai menjalani vaksinasi dosis lengkap di pendopo kediaman wakil bupati di Manggurai, Wasior, Selasa (21/12).

“Begitu keluar dari rumah saya angkat hati dengan sungguh, saya percaya pasti Tuhan jaga saya. Dan ternyata Tuhan jaga saya sampai hari ini saya boleh divaksin yang kedua,”ucap mantan Kepala Bappeda Wondama.

Dia bercerita, ketika menerima suntikan dosis pertama, tepatnya pada kegiatan vaksinasi massal di Kampung Moru, Distrik Wasior, lanjut bupati, dirinya tidak sempat beristirahat sama sekali.

Saking semangatnya, dirinya terus berdiri dan berjalan berkeliling untuk memberikan testimoni serta memberi semangat bagi warga yang hadir untuk mengikuti vaksinasi.

Baca Juga :   1.692 Pelamar Ikut Tes CPNS di Wondama Gunakan Metode CAT

“Jadi dr Adyf ikut terus. Jadi saya tanya kenapa dokter ikut saya terus. Dokter bilang, bapa orang selesai vaksin itu biasanya observasi 15 menit dulu baru bergerak. Bapak tidak, bapak habis suntik bapak bergerak terus jadi, “ungkap bupati untuk menunjukkan bahwa vaksin tidak membawa dampak buruk termasuk bagi orang yang memiliki penyakit bawaan.

Demikian halnya sewaktu akan menjalani vaksin dosis dua pada Selasa pagi.

Ayah tiga puteri itu terlebih dahulu melakukan pemeriksaan gula darah. Dia berharap gula darahnya tidak tinggi sehingga bisa aman menerima suntikan dosis dua. Namun ternyata kadar gula darah bupati pada hari itu di atas 200 mg/dL.

“Ternyata tadi 200 lebih, ah sudah pergi saja. Ternyata baik-baik ya, “ucap bupati ketiga Teluk Wondama itu.

Wakil Bupati yang memiliki riwayat penyakit stroke juga beberapa kali mengalami penundaan vaksinasi karena kondisinya belum layak secara medis.

Baca Juga :   Pemkab Teluk Wondama Rencana Kembangkan Kopi Robusta Jadi Komoditas Unggulan

Andi, demikian panggilan karib wakil bupati kemudian mengonsumsi sejumlah obat yang disarankan dokter selama beberapa waktu hingga akhirnya dinyatakan layak untuk divaksinasi.

Andi menyatakan dirinya tetap sehat dan tidak merasakan gangguan apapun sejak menerima vaksin dosis pertama. Karena itu diapun berharap para PNS dan masyarakat untuk tidak takut divaksin karena vaksin aman dan halal bagi manusia.

“Saya ini punya penyakit siapa yang tidak tahu. Tapi akhirnya saya bisa divaksin dan saya tetap sehat. Jadi tidak perlu takut karena vaksin ini aman, halal dan penting untuk meningkatkan imunitas tubuh kita, “ujar Andi.

“Pemerintah sudah bersusah payah dengan mengeluarkan biaya yang begitu besar untuk menemukan vaksin dan obat-obat, lalu kita tidak manfaatkan berarti kita membuat rugi diri sendiri, “pesan eks Kepala Dinas Sosial Wondama itu. (Nday)

Pos terkait