WASIOR, Kabartimur.com – Bupati Teluk Wondama, Papua Barat Hendrik Mambor menginginkan kabupaten yang lahir pada 2003 itu bisa memiliki perguruan tinggi.
Hadirnya perguruan tinggi tentu akan memudahkan masyarakat Wondama untuk mengakses pendidikan tinggi karena beban biaya yang dikeluarkan jauh lebih ringan dibanding jika berkuliah di luar daerah.
Mambor menyampaikan hal itu usai upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2024 di kantor bupati Teluk Wondama di Rasiei, Kamis, 2 Mei 2024.
“Kalau mereka kuliah ke Manokwari apalagi ke Jawa tentunya orang tua akan sangat repot karena butuh biaya yang besar. Jadi kita berharap bisa ada perguruan tinggi di sini sehingga masyarakat, orang tua bisa tenang dalam memberi kuliah anak-anaknya, “ujar bupati.
Meski bukan perkara mudah, bupati mengatakan Pemkab terus mengambil langkah untuk membuka jalan menuju hadirnya perguruan tinggi di kabupaten berjuluk Tanah Peradaban Orang Papua ini.
“Jadi langkah yang kita buat adalah kerjasama dengan perguruan tinggi. Seperti Unimuda (Universitas Muhamadiyah) Sorong (sudah berjalan sejak 2021), Unipa (Universitas Papua) Manokwari mulai tahun ini kita mulai dengan ASN dulu kemudian kalau sudah lancar akan dibuka untuk umum, “kata Mambor.
Adapun kerjasama dengan Unimuda Sorong telah mencetak sedikitnya 200 anak-anak muda Wondama menjadi sarjana pendidikan. Mereka telah mengikuti tahapan yudisium beberapa waktu lalu dan tinggal menunggu proses wisuda.
“Unimuda Sorong sudah minta kita cari tempat untuk mereka buka (kampus) di sini, “lanjut Mambor.
Selain Unimuda Sorong dan Unipa Manokwari, Pemkab Wondama juga telah meneken kerjasama dengan ITN Malang, Universitas Terbuka serta mengirim beberapa dokter putera asli Wondama untuk mengambil pendidikan dokter spesialis.
“Kebijakan lain yang kita ambil, walaupun dalam kondisi anggaran yang terbatas kita menyediakan anggaran untuk anak-anak kuliah umum maupun studi akhir walaupun terbatas, “ujar bupati ketiga Teluk Wondama ini. (Nday)
