DISBUDPAR Haltim Usulkan Bahasa Daerah Dimasukan Dalam kurikulum Pembelajaran

HALTIM,Kabartimur.Com – Dinas pariwisata dan kebudayaan (Disbudpar) Kabupaten Halmahera Timur (Haltim) Provinsi Maluku Utara (Malut) akan mengusulkan bahasa daerah sebagai mata pelajaran di setiap sekolah. Usulan ini disampaikan Kadispar Haltim Hardi Musa.

Hardi mengatakan, Akumulasi dari sejumlah bahasa daerah yang ada di Haltim patut dimasukkan bagian dari kurikulum sekolah supaya menjadi mata pelajaran khusus yang nantinya diajarkan guru kepada siswa.

Bacaan Lainnya

“Bahasa daerah pentingnya dijadikan bagian dari mata pelajaran sekolah dasar maupun sekolah menengah pertama karena, bahasa daerah menjadi entitas kebudayaan masyarakat di Halmahera Timur,” Katanya.

Hardi berpendapat, bahasa daerah di Halmahera Timur layak menjadi mata pelajaran khusus bagi siswa. Baik SD maupun SMP. Mata pelajaran berbasis bahasa lokal kiranya pentingnya untuk diakomodir menjadi mata pelajaran di sekolah.

Baca Juga :   Pasien Diare di RSUP-PB Meningkat Sebulan Terakhir

“Budaya di Halmahera Timur juga menjadi salah satu syarat kabupaten layak anak. Kami tawarkan disaat rapat dengar pendapat DPRD bersama 10 OPD pada pembahasan KLA bahwa, kami meminta Dinas pendidikan memasukan bahasa lokal atau bahasa daerah menjadi mata pelajaran. Karena bahasa daerah di Halmahera Timur hampir punah,” kata Hardi.

Hardi mengemukakan, kategori sekolah ramah anak tidak hanya proses pembelajarannya dilakukan secara formal di dalam kelas atau sekolah. Bisa berbasis lingkungan alam bebas.

“Misalnya, proses dialog belajar mengajar bisa dilakukan di spot-spot wisata. Diantaranya lokasi wisata yang disiapkan dan mumpuni antara lain wisata pantai nyaulako, air terjun tiga bidadari dan spot wisata lainnya yang ada di Halmahera Timur,” ujarnya.

Sehingga kedepan, kata dia bahasa daerah bisa menjadi fondasi para siswa. Kami sudah usulkan bahasa daerah menjadi mata pelajaran tinggal saja tim penggodok kabupaten layak anak yang memikirkan dan mempertimbangkan bisa atau tidak.

Baca Juga :   Pawai Takbiran Sambut Idul Adha 1445 Hijriah di Manokwari

“Konsep mata pelajaran lokal atau bahasa daerah bisa efektif diterapkan apabilah dapat disetujui. Begitu juga, para siswa lanjut Hardi, menerima mata pelajaran dialam terbuka jauh lebih baik. Ini adalah strategi menghilangkan tingkat stres siswa ketika menerima mata pelajaran diruang tertutup berupa ruang kelas belajar,” Tuturnya.

Hardi menambahkan, spot wisata air terjun tiga bidadari misalnya, bisa dijadikan sebagai media atau tempat proses belajar mengajar dilakukan.

“Air terjun tiga bidadari misalnya bisa dijadikan tempat belajar. Beberapa hari lalu kami baru melunckng program. Lokasi air terjun tiga bidadari dijadikan media pembelajaran, edukasi berbasis alam. Kami berharap ada keterlibatan sekolah, kebutuhan Halmahera Timur menuju kabupaten layak anak,” Pungkasnya.
(Red/Ruslan)

Pos terkait