Berstatus Kelas C, RSU Papua Barat Jangan Jadi Puskesmas Besar

MANOKWARI, kabartimur.com- Bertambahnya fasilitas kesehatan di Kabupaten Manokwari dengan hadirnya Rumah sakit umum provinsi Papua Barat, diharapkan memiliki fasilitas dan pelayanan lengkap dan dapat menjadi Rumah sakit rujukan nasional.

Dibangun diatas tanah seluas 14.406 Hektar dna menelan 436 Milyar Rupiah dari tahun anggaran 2015 hingga 2021. Pembangunannya diawali pada masa Gubernur Abraham O. Atururi, pada Tahun 2015.

Diresmikan oleh Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan dan Sekretaris Ditjen Pelayanan kesehatan kementrian kesehatan (Sesditjen Kemenkes) RI dr Azhar Jaya, Senin (9/5/2022), RSUP Papua Barat Berlokasi di Kelurahan Amban, Manokwari.

Dikatakan dr. Azhar Jaya, Meski saat ini masih berstatus kelas C, Selayaknya tumah sakit di tingkat Provinsi yang diawali pembangunannya pada Tahu 2015 tersebut seharusnya didorong agar menjadi kelas B dengan pelayanan yang lengkap.

Baca Juga :   3 Cara Atasi Hidung Tersumbat

“Rumah sakit provinsi jangan hanya menjadi Puskesmas besar, dimana gedungnya rumah sakit namun pelayanannya sekelas Puskesmas, ” Kata dr. Azhar.

Kementrian Kesehatan mendorong agar Rumah sakit tersebut dapat dijadikan rumah sakit rujukan nasional. Selain itu juga bisa menjadi rujukan bagi penderita Penyakit Jantung, Stroke dan Kangker.

“kita bersama-sama dengan pusat untuk terus meningkatkan pelayanan agar menjadikan RSUP kelas B. Juga bisa menjadi Rumah sakit rujukan bagi pasien jantung, stroke dan kangker yang menjadi penyumbang kematian terbesar, ” Lanjut dia.

Gubernur Papua Barat Drs. Dominggus Mandacan juga mengatakan Pekerjaan kedepan lebih sulit dari sekedar meresmikan gedung Rumah Sakit.

“Kehadiran Rumah Sakit ini sebagai bentuk upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat Papua Barat, kita segera menindak lanjuti arahan dari menteri kesehatan untuk peningkatan kelas agar lebih unggul dari segi pelayanan,” Kata Gubernur.

Baca Juga :   Sambut HUT PMI Ke 76, PMI Manokwari Gandeng PMI PB Gelar Vaksinasi Massal

Gubernur juga berharap adanya kolaborasi anggaran, dari daerah Berupa dana Otonomi khusus dan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Pusat. (TS)

Pos terkait