WASIOR – Bupati Teluk Wondama Hendrik Mambor bersama Wakil Bupati Andarias Kayukatuy, Sabtu sore (16/7) bertolak ke Kabupaten Waropen, Provinsi Papua untuk ikut serta dalam kegiatan Sidang Sinode GKI (Gereja Kristen Injili) di Tanah Papua.
Duet pemimpin Wondama itu memimpin rombongan besar sekitar 100 orang warga GKI dengan menumpang kapal KM Sabuk Nusantara yang secara khusus dicarter Pemkab Wondama menuju kabupaten berjuluk Negeri Seribu Bakau itu.
Tidak sekedar menjadi peserta Sidang Sinode, bupati menyatakan keikutsertaan dirinya bersama wakil bupati juga rombongan besar dari Wondama dalam hajatan rohani itu mengusung misi khusus.
Yaitu mengusulkan agar Sidang Sinode berikutnya pada tahun 2027 digelar di Teluk Wondama.
“Kami ke Waropen untuk berjuang palu sidang bisa pindah dari Waropen ke Wondama pada 2027. Jadi dari W ke W. Mohon dukungan doa sehingga dari tanah seribu bakau ke tanah peradaban, “kata Mambor saat meresmikan rumah KAT (komunitas adat terpencil) di Kampung Kurei, Distrik Nikiwar, Jumat (15/7).
Untuk diketahui, Teluk Wondama merupakan wilayah penting dalam sejarah Pekabaran Injil di Tanah Papua yang menjadi cikal bakal lahirnya aliran Gereja Kristen Injili (GKI) di Tanah Papua.
Sejarah mencatat, setelah pewartaan Injil pertama kali di Pulau Mansinam, Manokwari pada 1855, para misionaris dari Eropa kemudian memilih Wondama sebagai basis penyebaran agama Kristen selanjutnya.
Dan di Wondamalah, tepatnya di Bukit Aitumeiri Miei, diyakini benih-benih Injil yang ditabur di Tanah Papua mulai bersemi.
Hal itu ditandai dengan berdirinya sekolah formal pertama oleh Pendeta I.S Kijne sehingga orang asli Papua bisa mengenal tulis baca dan berhitung yang juga menandai lahirnya peradaban baru orang Papua.
Catatan historis itulah yang membuat Wondama dijuluki Tanah Peradaban Orang Papua.
Riwayat masa lalu itu pula yang mendorong Pemkab Teluk Wondama juga Klasis GKI Wondama bertekad menjadi tuan rumah Sidang Sinode pada 2027. Termasuk kegiatan gerejani lain seperti Pesparawi se Tanah Papua. (Nday)
