Komitmen Bersama Pemkab Wondama dan Elemen Masyarakat Soal Otsus Jilid II, Peningkatan Taraf Hidup OAP Hingga Dana Otsus harus Adil dan Transparan

WASIOR – Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama bersama dengan para pemangku kepentingan serta elemen masyarakat lainnya mendeklarasikan komitmen bersama terkait implementasi Otonomi Khusus (Otsus) jilid II untuk Provinsi Papua dan Papua Barat.

Komitmen terkait pelaksanaan Otsus jilid II itu disampaikan dalam Peringatan Hari Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua dan Papua Barat pada Senin, 21 November 2022 di Aula Sasana Karya, kompleks kantor bupati Teluk Wondama di Isei.

Ada 5 butir komitmen bersama yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Teluk Wondama Denny Simbar.

Yaitu pertama, meningkatkan taraf hidup masyarakat orang asli Papua (OAP) di Kabupaten Teluk Wondama.

Kedua, mewujudkan keadilan dalam hal pemerataan percepatan pembangunan di Kabupaten Teluk Wondama.

Ketiga, menghormati hak-hak dasar orang asli Papua di Kabupaten Teluk Wondama. Keempat, mendorong dan menerapkan tata pemerintahan yang baik di Kabupaten Teluk Wondama.

Baca Juga :   Kunker ke 5 Distrik, Bupati Imburi Ingin Dengar Aspirasi Warga di Wilayah Terluar

Dan kelima, mengelola dan menggunakan dana Otsus di Kabupaten Teluk Wondama secara adil, tertib, transparan, akuntabel dan berpihak kepada orang asli Papua.

Wakil Bupati Teluk Wondama Andarias Kayukatuy dalam kesempatan itu mengajak semua jajaran Pemda bersama para pemangku kepentingan juga masyarakat mensyukuri kebijakan otonomi khusus di tanah Papua yang telah dimulai sejak 2001 silam.

Andi, demikian panggilan karib wakil bupati menyatakan adanya otsus telah mendorong percepatan pembangunan di tanah Papua sehingga berdampak pula pada peningkatan kesejahteraan orang asli Papua.

“Dengan lahirnya UU nomor 21 tahun 2001 (tentang Otsus bagi Papua) maka dana begitu banyak mengalir ke daerah. Maka kita di sini merasakan pembangunan yang begitu cepat. Saya membayangkan kalau tidak ada Otsus mungkin Wondama tidak seperti begini, “kata Andi saat memberikan sambutan.

Baca Juga :   Para Tokoh Sepakat Jaga Wondama Tetap Aman dan Damai dalam Bingkai NKRI

Namun demikian, Andi menilai, informasi maupun sosialisasi terkait hasil pembangunan yang bersumber dari dana Otsus baik fisik maupun nonfisik masih kurang sehingga belum banyak diketahui masyarakat terutama orang asli Papua.

Hal itulah yang menurut Andi memunculkan klaim bahwa Otsus di Tanah Papua gagal alias tidak berhasil.

Karena itu dia meminta agar informasi dan sosialisasi terkait impelementasi Otsus terutama hasil-hasil pembangunan yang telah dibuat agar lebih digencarkan.

“Karena sekolah-sekolah, rumah sakit itu semua (dibangun dari) dana Otsus. Tapi kita kurang sosialisasi sehingga rakyat kita bilang itu bukan dana Otsus. Sehingga kadangkala ada klaim bahwa Otsus gagal, Otsus tidak berhasil, “ujar mantan Kepala Dinas Sosial itu.

Peringatan Hari Otsus Papua dan Papua Barat juga diisi dengan doa lintas agama oleh perwakilan dari denominasi agama yang ada di Kabupaten Teluk Wondama.

Baca Juga :   Sarpras dan Ketenagaan Sudah Memadai, RSUD Teluk Wondama Layak Naik Kelas Menjadi Tipe C

Selain wabup, ikut hadir dalam kegiatan itu Kapolres AKBP Yohanes Agustiandaru, Dandim 1811/Peradaban Teluk Wondama Letkol Inf Saheri.  (Nday)

Pos terkait