Cegah Kekerasan perempuan dan Anak, USAID Hadir di 7 Kampung

MANOKWARI- Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak kerap terjadi di Papua Barat. Tingginya angka masyarakat yang mengkomsumsi miras dinilai sebagai penyebab utama terjadinya tindak kekerasan pada perempuan dan anak.

Kini telah hadir program USAID di Papua Barat. Program tersebut sebagai pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak di wilayah Papua barat.

Ada 7 kampung di wilayah Papua Barat yang menjadi target Program USAID tahun ini. Ketujuh kampung ini terletak di wilayah Kota Sorong dan Manokwari. USAID dalam bekerja akan didampingi masing_masing 1 LSM tiap kampung sebagai penyuluh dan pembina.

Gubernur Papua Barat, Drs. Dominggus Mandacan mengaku mendukung program USAID di Papua Barat.

Hal ini di sampaikan Gubernur ketika menerima Kunjungan dari Tim USAID, Winrock Internasional dan kementerian Hukum dan HAM di ruang kerjanya, lantai Lima, Selasa, (10/7/18).

Baca Juga :   Syamsari Kitta Lantik Pengurus Aswipta Takalar

“Jika program USAID bisa menekan angka kekerasan sangat baik sekali,karena banyak korban yang tidak berani melapor, padahal kekerasan sering terjadi di kalangan masyakarat kita apalagi di kampung-kampung” kata Dominggus Mandacan.

Gubernur berharap program USAID bukan hanya menjalankan program pencegahan kekerasan namun juga memberikan gambaran tentang kondisi dan kebiasaan masyarakat di Papua, sehingga dalam penanganannya bisa efektif.

Kepada Badan Pemberdayaan Perempuan Provinsi Papua Barat, agar memberikan data akurat guna membantu tim USAID saat penyuluhan. Terakhir, Gubernur menyarankan agar distrik Tanah Rubuh 1menjadi salah satu wilayah yang akan mendapat pembinaan.

Kepala Badan Pemberdayaan perempuan Elsina Y. Sesa,S.Sos,MM menyatakan kesiapannya mendampingi Tim USAID dalam menjalankan program di Papua Barat. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan instansi terkait, meminta data terhadap kekerasan perempuan dan anak untuk memudahkan tim USAID tepat sasaran.

Baca Juga :   Kejahatan Seksual Anak Terulang di Bengkulu

Tim USAID akan bekerjasama dengan Badan Pemberdayaan Perempuan,Bappeda, Dinas kesehatan , Dinas Sosial dan kepolisian untuk memudahkan dalam pendataan. Diharapkan nantinya instansi ini dapat memberikan pelayanan sesuai yang diprogramkan pemerintah.

Target program USAID ini akan berlangsung hingga 2021. Diharapkan dengan adanya program ini dapat menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak khususnya di Papua Barat.

Government liason advisor USAID bersama, Desti Murdijani menjelaskan USAID hadir di Indonesia sebagai wujud kerjasama bilateral antara Amerika dan Indonesia termasuk wilayah papua barat.

Salah satu programnya, melaksanakan Pencegahan kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di wilayah Papua barat. Untuk itu pihaknya meminta izin kepada Gubernur selaku Pimpinan Daerah sekaligus meminta dukungan dari Pemerintah Provinsi Papua barat dalam melaksanakan program ini. Target dalam program ini untu memberikan penyadaran di tingkat-tingkat kampung. (Dok PB).

Pos terkait