204 Balita di Teluk Wondama Stunting, Wabup Andi Kayukatuy Optimistis Pemda Bisa Tangani

WASIOR – Sebanyak 204 balita (bayi di bawah lima tahun) dari total 3.376 balita di Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat dikategorikan sebagai balita stunting sesuai hasil pengukuran per September 2023.

Jumlah kasus stunting ini meningkat dibanding temuan pada periode Juli 2023 dimana balita stunting di Wondama sempat turun hingga tersisa 35 balita.

Wakil Bupati Teluk Wondama Andarias Kayukatuy selaku Ketua Satgas Penanganan Stunting menjelaskan peningkatan kasus stunting terjadi setelah tim melakukan pengembangan dan penelusuran ke seluruh wilayah di Teluk Wondama.

“Kemarin awal Oktober (awal Juli) tercatat sudah menurun sampai 35 namun setelah dilakukan pengembangan dan pengukuran di semua Puskesmas atau seluruh distrik maka ada penambahan angka kasus baru sehingga jumlahnya menjadi 204, “kata Andi, demikian panggilan karib Wakil Bupati Teluk Wondama.

Baca Juga :   Masa Tenang, Bawaslu Wondama Gencarkan Patroli Pengawasan dan Bersihkan APK

Andi memaparkan data itu pada acara kunjungan kerja Pj Gubernur Papua Barat ke Teluk Wondama di Gedung Sasana Karya, Kantor Bupati Teluk Wondama di Rasiei, baru-baru ini.

Meski jumlah kasus stunting meningkat, Andi optimistis Pemkab Teluk Wondama akan mampu menanganinya dengan baik sehingga angka prevalensi stunting di Kabupaten berjuluk Tanah Peradaban Orang Papua ini akan terus turun.

“Walaupun demikian kami optimis bahwa bisa kita tangani sampai 2024 kita bisa berada di bawah 14 persen (sesuai target Presiden Jokowi), “ucap mantan Kepala Dinas Sosial itu.

Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw mengatakan capaian penanganan stunting di Kabupaten Teluk Wondama terbilang baik meskipun masih dalam kategori rawan.

Teluk Wondama sendiri per 13 Oktober memiliki angka prevalensi stunting sebesar 18,38 persen dan berada pada posisi ketiga tertinggi dari tujuh kabupaten di Provinsi Papua Barat.

Baca Juga :   Berty Leleulya : Jangan Salahkan KPU Jika Bacaleg Dicoret

Manokwari menjadi kabupaten dengan capaian penanganan stunting terbaik dengan prevalensi 9.63 persen.

“Jadi Teluk Wondama berada di posisi tengah tapi belum aman. Mudah-mudahan dengan segala upaya yang dilakukan oleh bupati dan wakil bupati dan semua perangkat OPD yang ada bisa terus turun. Karena Bapak Presiden inginkan di tahun 2024 angka prevalensi stunting ada di bawah 14 persen, “kata Waterpauw. (Nday)

Pos terkait