WASIOR – Warga di pinggiran kota Wasior terutama di bagian utara mendesak Pemkab Teluk Wondama, Papua Barat menyiapkan angkutan khusus untuk antar jemput para siswa yang bersekolah di kota Wasior.
Terdapat tiga kampung di bagian utara kota Wasior yakni Dotir, Maimari dan Rado. Letak kampung yang relatif jauh dari sekolah membuat pelajar SMP dan SMA dari bagian utara kesulitan. Mereka sering kali terlambat masuk sekolah bahkan terpaksa bolos sekolah karena tidak ada sarana transportasi.
“Untuk bidang pendidikan, kami dari bagian utara kendala anak-anak kami setiap pagi harus ke SMP dan SMA di Wasior tidak ada kendaraan. Ada bus sekolah tapi tidak sampai ke Dotir jadi anak-anak alpa banyak. Tahun kemarin ada yang sampai tahan kelas jadi saya minta ada mobil yang masuk ke utara untuk antar anak-anak sekolah, “ kata Kepala Kampung Dotir Yusak Marani.
Yusak menyampaikan keluhan tersebut pada acara kunjungan kerja Bupati Bernadus Imburi ke distrik Wasior yang dipusatkan di aula kantor distrik Wasior, Selasa (4/9/2018).
Sampai saat ini belum ada angkutan umum yang secara rutin masuk ke wilayah setempat. Satu-satunya sarana transportasi andalan warga termasuk para siswa adalah ojek. Namun karena ongkos ojek cukup tinggi mencapai 40 ribu PP banyak orang tua siswa kesulitan sehingga sering kali anak-anak mereka harus berjalan kaki ke sekolah.
Ema Latuperissa, guru SMPN Wasior membenarkan banyak siswa dari Kampung Dotir dan Maimari sering terlambat masuk sekolah karena harus berjalan kaki ke sekolah. Pihaknya sekolah bahkan terpaksa mengundurkan jam masuk sekolah.
“Harusnya masuk sekolah jam delapan kurang tapi selama ini kita undur untuk menyesuaikan dengan siswa dari utara yang sering terlambat. Kasihan mereka harus jalan kaki, kalau dulu memang biasa jalan kaki karena dulu itu jalan tikus masih banyak pohon. Tapi sekarang jalan di tengah panas kasihan, jadi mohon kalau bisa bus sekolah sampai di kampung Dotir, “ ujar Ema.
Terkait itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Hanock Mariai mengatakan pihaknya telah memprogramkan pengadaan bus sekolah pada tahun anggaran 2019.(Nday)