Toraja Utara, Kabartimur.com- Warga dusun Tonga kelurahan panta’nakan lolo kecamatan Kesu’ kabupaten Toraja Utara melampiaskan kekesalannya dengan menanam pohon pisang di ruas jalan yang melintas di wilayah mereka Senin 11 Maret lalu.
Ruas jalan tersebut merupakan salah satu jalan lingkar kabupaten yang menghubungkan beberapa wilayah Lembang dan kelurahan. Dari arah Kesu’ ruas jalan ini juga dapat diakses ketika hendak menuju ke objek wisata Londa.
Setelah melampiaskan kekecewaannya warga kemudian bekerja secara gotong royong untuk melakukan perbaikan seadanya menggunakan material yang mereka beli secara swadaya sehari setelah aksi tanam pisang dilakukan.
Ditemui wartawan saat sedang melakukan aksi gotong royong, warga menjelaskan alasan kekecewaannya karena merasa dipermainkan oleh pemerintah daerah khususnya oleh Bupati Toraja Utara periode sebelumnya, dimana ruas jalan ini awalnya sempat digaungkan bahwa akan dilakukan pengaspalan namun ternyata tidak terealisasi hingga masa pemerintahan berakhir
” Padahal waktu itu sudah dihampar, rencananya akan diaspal, sayangnya karena tidak kunjung diaspal maka material hamparan semuanya hanyut terbawa air saat musim hujan, dengar-dengar pekerjaan pengaspalan di wilayah ini dialihkan oleh Bupati Yohanis Bassang ke wilayah lain” Ungkap sala seorang warga yang tengah sibuk merpihkan material agar ruas jalan bisa dilalui kendaraan.
” Kalau tidak salah, jalan ini dihampar pada tahun 2022 lalu, tapi material itu akhirnya hanyut dibawa air, belakangan kemudian kami dengar bahwa pekerjaan dipindahkan oleh Bupati” Tambahnya bahwa itulah salah satu alasan mengapa masyarakat di daerah itu tidak lagi memenangkan Ombas sapaan Bupati periode sebelumnya saat kembali mencalonkan diri pada pilkada 2024 lalu
Kepada pemerintahan yang baru, warga berharap agar ruas jalan tersebut bisa segera diperhatikan, sebab ruas jalan yang panjangnya kurang lebih 2 Km tersebut sudah semakin parah dan untuk situasi tertentu jalan ini tidak bisa akses seperti saat beberapa hari lalu hingga kemudian warga melakukan aksi tanam pohon di tengah jalan sebagai bentuk kekesalannya.
” Sering juga ada yang jatuh, anak anak sekolah yang menggunakan kendaraan motor sering jatuh, guru-guru juga sering jatuh di sepanjang jalan ini, karena selain bisa diakses menuju tempat wisata, diatas ini juga ada sekolah, jadi guru guru yang lewat beberapa yang sudah pernah jatuh” Terang seorang warga lainnya yang juga ikut dalam kerja bakti
Atas situasi ini, ketua LSM Forum Peduli Toraja Yulius Dakka mengaku sangat menyayangkan adanya paket pekerjaan jalan yang dapat dipindahkan seenaknya oleh pemerintah, untuk itu ia berharap agar kedepannya pemerintah tidak lagi melakukan praktek-praktek serupa.
” Kalau memang itu betul, bahwa awalnya sudah terprogram lalu kemudian dipindahkan ini sangat disayangkan dan harapan kita agar itu jangan lagi terjadi agar masyarakat tidak merasa dipermainkan” Harap Dakka bahwa akses tersebut sangat butuh untuk segera ditangani.
Penulis: Soetanto