Presiden Jokowi Minta Kepala Daerah Terapkan PPKM Mikro, Bukan Lockdown Kota

JAKARTA- Presiden Joko Widodo memberikan pengarahan dalam acara Rapat Koordinasi Kepala Daerah 2021 yang diikuti oleh 114 petahana dan 255 kepala daerah yang baru terpilih. Dalam kesempatan itu, ia ingin daerah menerapkan PPKM Mikro untuk menurunkan kasus penularan Covid-19.

Menurut Jokowi, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro telah berhasil menurunkan angka penularan virus corona seperti di Januari 2021 kasus aktif harian berada di angka 15 ribu. Namun pada saat ini angka harianya turun jadi 6 ribu hingga 4 ribu secara nasional.

“Oleh sebab itu, pertama lakukan PPKM Mikro ini agar menemukan kasus-kasus baru yang ada. Kemudian mengisolasi lingkungan terkecil sebelum kasus itu menyebar lebih luas lagi. Jadi jangan sampai kita ini me-lockdown kota atau me-lockdown kabupaten. Karena di satu kabupaten mungkin yang kasusnya hanya terjadi di sebuah desa atau dua desa. Ya desa itu yang diisolasi sehingga tidak menyebar lebih luas lagi,” ujar Jokowi secara virtual, dikutip dari okezone.com Rabu 14 April 2021.

Baca Juga :   Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Berjumlah 2 Orang

Jokowi meminta para kepala daerah mampu mengelola gas dan rem penanganan Covid-19 dengan seimbang. Dengan begitu maka penanganan krisis kesehatan dan pemulihan ekonomi dapat berjalan beriringan.

“Gas dan remnya harus dilakukan secara tepat karena yang namanya Covid-19 ini barangnya tidak kelihatan. Jangan sampai terlalu mendahulukan ekonomi kemudian tidak memperhatikan penyebaran Covid-19, yang terjadi kenaikan kasus meningkat, pertumbuhan ekonominya justru tertekan turun,” tuturnya.

Oleh karena itu, pencegahan penyebaran pandemi harus menjadi prioritas. Sementara penanganan pasien yang terpapar Covid-19 juga harus dilakukan secara konsisten.

Presiden juga mengingatkan agar pemerintah daerah tidak tergesa untuk membuka sektor-sektor yang ada di daerahnya. Sebaliknya, lakukan pembukaan sektor secara bertahap dan sangat berhati-hati agar tidak terjadi lonjakan kasus baru di kemudian waktu.(*)

Pos terkait