Penjelasan Gustu Covid19 Wondama Soal Dua Petugas Kesehatan yang Terpapar Corona dan Sembuh

WASIOR – Jumlah kasus konfirmasi positif virus corona atau Covid-19 di Kabupaten Teluk Wondama sejak 7 Juli lalu bertambah menjadi 7 orang. Dua kasus positif terbaru adalah petugas kesehatan (nakes) yang merawat pasien Covid-19 di ruang isolasi RSUD Teluk Wondama.

Kedua nakes itu dinyatakan positif corona dari hasil uji swab menggunakan PCR di laboratorium Balitbangkes Makasar yang hasilnya diterima pada 6 dan 7 Juli 2020.

Secara keseluruhan ada sebanyak 18 sampel swab dari petugas medis ruang isolasi RSUD Wondama yang dikirim bersamaan ke Manokwari untuk dilanjutkan ke Makasar. Namun hanya dua yang dinyatakan positif sementara 16 spesimen lainnya negatif.

Pengambilan sampel swab sendiri telah dilakukan pada 21 dan 22 Juni lalu. Namun hasilnya baru diterima pada 6 dan 7 Juli yang berarti sudah mencapai 14 hari semenjak pengambilan sampel swab dilakukan.

Menurut Juru Bicara Gugus Tugas (Gustu) Covid-19 yang juga Direktur RSUD Teluk Wondama dr.Yoce Kurniawan, keterlambatan itu terjadi lantaran Gustu Covid-19 Provinsi Papua Barat telat mengirimkan sampel swab dari Wondama ke Makasar.

Baca Juga :   Kampanye di Wondama, PDIP : Pilih dengan Hati Nurani Jangan Karena Dikasih Uang

Berdasarkan perhitungan waktu sejak pengambilan sampel swab sampai dengan keluarnya hasil yang telah mencapai 14 hari, pihak RSUD Wondama lantas memutuskan untuk melakukan pemeriksaan swab menggunakan alat TCM (tes cepat molekular) milik RSUD terhadap kedua nakes tersebut.

“Kalau kita hitung tanggalnya dari 21 dan 22 (Juni) ke tanggal 6 (Juli) itu kurang lebih sudah pas 14 hari. Sehingga di tanggal itulah kita lakukan pemeriksaan swab TCM, hasilnya, puji Tuhan negatif sehingga yang bersangkutan kita nyatakan sembuh.

Tanggal 7 Juli hasil yang berikut keluar, terdapat 1 lagi postif yang juga nakes yang rawat pasien isolasi. Langsung juga hari itu kita lakukan pemeriksaan swab TCM, hasilnya negatif sehingga kita nyatakan sembuh, “ ujar dr.Yoce dalam sesi jumpa pers dengan awak media di kediaman dinas bupati di Manggurai pada Kamis malam.

Baca Juga :   Pulangkan Tambrauw, U-14 Wondama Juara Grup

Meski telah dinyatakan sembuh, sejauh ini tim medis masih belum mengetahui sumber virus corona yang menjangkiti kedua nakes itu. Dr.Yoce memastikan, sumber penularan terhadap dua nakes itu bukan berasal dari tiga pasien positif dari klaster Gowa yang telah sembuh.

“Menurut analisa kami bukan dari tiga orang yang sudah sembuh. Jadi apakah klaster Gowa ini menjadi sumber penularan di Wondama. Saya katakan dari analisa kami tidak. Analisa kami klaster Gowa sudah selesai dengan sembuhnya tiga itu. Jadi menurut analisa kami terdapat OTG (orang tanpa gejala) yang kita belum jelas posisinya di mana (yang menularkan dua nakes itu), “ kata dr.Yoce.

Dia menjelaskan, terkait virus corona dikenal ada dua terminologi OTG. Pertama, OTG yang merupakan kontak erat kasus positif dan kasus PDP. Kedua, OTG yang memang sudah positif namun tanpa menunjukkan gejala sama sekali karena dalam tubuhnya sudah terbentuk antibodi sehingga sulit terdeteksi.

Baca Juga :   Gubernur Serahkan Bansos Covid19 Bagi Warga Wondama di Bukit Aitumeiri

“Itu yang bersangkutan dia kebal tetapi dia bisa menularkan kepada orang yang belum pernah kena yang belum punya antibodi, belum punya daya tahan tubuh. Orang-orang ini yang kita tidak tahu apalagi dengan moda transportasi yang sekarang sudah semakin bebas, “ terang Wakil Ketua PMI Teluk Wondama itu.

Dengan kesembuhan dua nakes tersebut, maka sampai dengan 9 Juli 2020, jumlah pasien positif Covid-19 di Wondama yang sembuh meningkat menjadi 5 orang. Tinggal dua pasien positif yang kini masih menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD Teluk Wondama. Keduanya adalah suami istri dimana sang istri sedang hamil 7 bulan.

“Untuk pemeriksaan PCR atau TCM swab test sebanyak 112, negatif 105 atau 93,7 persen, positif 7 atau 6,2 persen. Sementara dirawat ada 2 orang, sembuh 5 orang atau 44,6 persen, “ ujar Ketua IDI Teluk Wondama. (Nday)

Pos terkait