Pencanangan BIAN, TP PKK Manokwari Mengajak Semua Pihak Melakukan Sosialisasi dan Edukasi

MANOKWARI, Kabartimur.com- Dalam rangka kegiatan pencanangan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022 di Kabupaten Manokwari ketua TP PKK Kabupaten Manokwari, Febelina Indou mengajak semua pihak dalam hal ini para tenaga Kesehatan bersama dengan Tim Penggerak PKK Tingkat Distrik dan Kampung dan pihak lain yang terkait untuk dapat saling berkoordinasi dan melakukan sosialisasi dan edukasi.

Hal tersebut diungkapkan ketua TP PKK Manokwari , Febelina Indou dalam sambutannya pada acara Pencanangan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) yang dilaunching oleh wakil bupati Manokwari, Drs Edi Budoyo di Posyandu Kasuari Resque Halaman Kantor Basarnas Kabupaten Manokwari, Rabu, (18/5/2022) ditandai dengan pemberian imunisasi Folio kepada perwakilan 2 anak balita.

Bacaan Lainnya

Febelina menyebut bahwa sesuai dengan 10 Program Pokok PKK yang mana salah satunya adalah tentang Kesehatan, terutama Kesehatan anak-anak di Kabupaten Manokwari khususnya dapat dijabarkan dalam fungsi Kesehatan yaitu terciptanya. generasi penerus Kabupaten Manokwari yang sehat dan terlindungi dari ancaman penyakit khususnya Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD31).

Sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan hal tersebut dan dalam rangka mencapai eliminasi campak dan rubella pada tahun 2023, mendukung Dunia Bebas Polio pada tahun 2026 dan mengoptimalkan pelaksanaan imunisasi rutin pada bayi balita sehingga mencegah terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) maka dilaksanakan BULAN IMUNISASI ΑΝΑΚ NASIONAL (BIAN) TAHUN 2022 berupa pemberian imunisasi Campak Rubela bagi anak usia 9 bulan – 12 Tahun dan pemberian Imunisasi Kejar berupa OPV, IPV dan DPT-HB-Hib bagi anak usia 12 bulan-59 bulan yang belum lengkap imunisasi dasarnya.

Baca Juga :   Kristian Sawaki Kini Jabat Wakapolres Kaimana

Febelina mengungkapkan, sejak pandemi Covid-19 yang terjadi mulai diawal tahun 2020 yang lalu hingga saat ini memberikan dampak terhadap status imunisasi anak dimana pencapaian IDL (Imunisasi Dasar Lengkap) bayi kurang dari 1 tahun pada tahun 2020 hanya mencapai 46% dan tahun 2021 mencapai 56%.

Sehingga Dengan capaian tersebut tentunya sangat berpotensi menjadi ancaman terjangkitnya penyakit seperti difteri, tetanus, campak, rubella, dan polio bagi anak-anak kita karena rendahnya cakupan imunisasi.

Disisi lain dihadapkan juga dengan masalah stunting yang masih menjadi masalah utama yang saat ini kita tengah atasi bersama.

Selain factor asupan gizi, ternyata imunisasi juga memberikan pengaruh terhadap kejadian stunting pada anak. Anak yang tidak mendapatkan imunisasi dasar lengkap hingga usia 2 tahun akan sering terkena penyakit infeksi.

“Akibat sering sakit ini, asupan nutrisi dan gizi dalam tubuh terkuras, sehingga tumbuh kembangnya tidak optimal. Beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan juga menunjukkan hubungan pemberian imunisasi lengkap terhadap kejadian stunting dimana anak yang tidak mendapatkan imunisasi dasar lengkap berisiko lebih tinggi mengalami stunting” terang Febelina.

Baca Juga :   Crisis Center BPS Gereja Toraja Resmikan Huntara di Malangke Luwu Utara

Olehnya itu, kata Febelina Imunisasi adalah salah satu upaya untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dan Imunisasi sebagai proses yang membuat seseorang menjadi kebal terhadap penyakit menular.

Febelina menyebut, Terdapat tiga manfaat imunisasi dasar, yakni melindungi anak dari risiko kematian, efektif mencegah penyakit, dan melindungi orang lain. Karenanya, imunisasi sangat penting bagi anak-anak. Setelah mendapatkan imunisasi, sistem imun anak bekerja lebih baik untuk melawan virus, bakteri, atau kuman penyebab penyakit. Sementara, anak yang tidak diimunisasi berisiko lebih besar tertular penyakit berbahaya dan mengalami komplikasi yang parah.

Untuk itu, melalui momentum Bulan Imunisasi Anak Nasional Febelina mengajak dan menghimbau para orang tua dan pengasuh anak untuk membawa anak, kemanakan atau cucu ke posyandu atau pos pelayanan imunisasi terdekat untuk diberikan imunisasi campak-rubella.

Dan bagi balita yang belum lengkap imunisasinya maka segera dilengkapi imunisasi yang belum didapatkan.
“Tidak ada kata terlambat untuk imunisasi. Walaupun anak kita ketika bayi belum lengkap imunisasinya, tetap bisa kita lengkapi imunisasinya saat ini sehingga terdapat perlindungan spesifik yang terbentuk ditubuhnya terhadap penyakit menular.” Kata Febelina.

Baca Juga :   Gelar Sosialisasi Bidang Hukum di Polres Luwu Utara, Ini Penjelasan Kapolres

Pihaknya juga menginstruksikan kepada seluruh jajaran pengurus dan Kader PKK serta para kader Posyandu serta diseluruh Kabupaten Manokwari untuk turut mendukung dan membantu pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional ini dengan memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat binaan tentang manfaat imunisasi dan menggerakan peran orang tua untuk membawa dan melengkapi pemberian imunisasi kepada anaknya.

“Mari kita pantau diwilayah kita masing-masing agar setiap anak usia 9 bulan sampai 12 tahun telah mendapatkan imunisasi campak-rubella dan bagi usia 1-5 tahun dapat diberikan imunisasi kejar yakni melengkapi imunisasi yang belum lengkap ketika bayi dan meminta dukungan TP-PKK dan Kader PKK Kampung untuk pelaksanaan BIAN ini dapat mencapai target diwilayahnya masing-masing yakni minimal 95% untuk imunisasi campak-rubella dan 85% untuk imunisasi kejar” harapnya.

“Kepada masyarakat terkait manfaat dan pentingnya memastikan anak mendapat imunisasi saat BIAN. Bersemangat dan bekerja keras mencapai target yang ditelah ditentukan, sehingga semua anak, bayi-balita kita yang menjadi sasaran BIAN dalam mendapatkan haknya. Mari sehatkan keluarga lewati pandemi dengan imunisasi lengkap” tandas Febelina. (Ver/Red)

Pos terkait