Pemanfaatan Dana Desa di Wondama Belum Maksimal, Tim Inovasi Desa Diharap Bisa Jadi Solusi

WASIOR – Perencanaan dan pengelolaan dana desa di Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat yang telah berjalan 4 tahun belum berjalan secara baik sehingga belum berdampak maksimal terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Banyak kegiatan yang dibiayai dana desa terutama kegiatan fisik yang tidak jelas manfaatnya. Ada yang malah belum bisa dimanfaatkan karena berbagai alasan. Ada pula kegiatan fisik seperti pembuatan jalan rabat beton dan drainase yang terus dilakukan berulang-ulang setiap tahun.

Maka dari diperlukan adanya inovasi program dan kegiatan juga bentuk pembaharuan lainnya agar pemanfaatan dana desa lebih tepat sasaran dan tepat guna. Adanya tim inovasi desa diharapkan bisa menjadi solusi untuk mengatasi kondisi tersebut.

“Dana desa sudah 4 tahun hadir di Wondama jadi perlu ada inovasi-inovasi. Tim ini sangat membantu aparat desa sehingga program selama ini tidak terarah bisa terarah. Kegiatan yang sama berulang-ulang terus, “ ujar Tetelepta.

Baca Juga :   Penuhi Syarat, Mambor-Andi Ukir Sejarah Maju Pilkada Tanpa Dukungan Partai

“ Perlu ada inovasi tentang infrastruktur, inovasi pemberdayaan manusia dan inovasi di bidang ekonomi, “ kata Tetelepta usai menutup pelatihan tim pelaksana inovasi desa di aula kantor distrik Wasior, Kamis (13/12/2018).

Tim inovasi desa merupakan implementasi dari program inovasi desa bentukan Kementerian Desa dan PDT dan Transmigrasi.

Oktovianus Raweyai, tenaga ahli bidang teknologi tepat guna program P3MD Kabupaten Teluk Wondama menjelaskan, tugas utama tim inovasi desa adalah mengawal komitmen maupun ide-ide dari kepala kampung juga masyarakat yang telah dimunculkan dalam bursa inovasi desa agar masuk dalam rencana kerja kampung (RKP).

Selanjutnya hal tersebut dituangkan dalam anggaran pendapatan dan belanja kampung (APBK) untuk dilaksanakan pada tahun berikutnya.

“Pelatihan ini untuk tingkatkan kapasitas dari pelaku-pelaku pelaksana inovasi yang ada di desa sehingga mereka bisa mengawal perencanaan pembangunan yang bersumber dari dana desa untuk dikawal masuk dalam RKP, “ kata Raweyai.

Baca Juga :   Imburi Resmikan Gereja GSJA Pertama di Wondama

Adapun pelatihan tersebut diikuti sedikitnya 30 pemuda yang nantinya ditempatkan pada 13 distrik di Teluk Wondama dengan komposisi 3 orang untuk satu distrik. (Nday)

Pos terkait