JRM Mohon Maaf ke Panitia Praya dan Gereja Toraja

TANA TORAJA–Usai di lapor ke Polres Tana toraja oleh Djuli Mambaya (DJM) atas kasus penganiyaan di kegiatan praya Gereja Toraja, Jhon Rende Mangontan mengumpulkan awak pers. Atas kejadian tersebut Jhon Rende Mangontan (JRM) mengucapkan permohonan maaf kepada panitia praya dan BPS Gereja Toraja.

“Saya memohon maaf atas kejadian tersebut, saya ini juga manusia biasa yang tak luput dari kesalahan sehingga terjadi insiden tersebut,”ujar Jhon Rende di depan wartawan di salah satu hotel di Tana Toraja tadi malam.
Peristiwa penganiayaan yang dilakukan Jhon Rende Mangontan terhadap Djuli Mambaya, terjadi di tengah acara praya Gereja Toraja di Kecamatan Balusu, Lembang Papa Langi, Kampung Malakiri (Ne’gandeng). Jhon pun mengaku menyesali kejadian tersebut karena terlalu emosi terhadap DJM.

Bacaan Lainnya
Baca Juga :   Polda PB Bakal Lokalisir Demonstran, Tiga Titik di Manokwari Jadi Atensi

Jhon pun meceritakan berbagai alasan sehingga dia tak lagi dapat menahan emosi hingga tangannya melayang ke wajah Djuli Mambaya yang sama sama hadir di kegiatan praya.
Menurut Jhon sebelumnya dia sudah tersinggung dengan postingan postingan DJM di media sosial (medsos) yang cenderung memojokkan dirinya,baik secara pribadi maupun bisnis.

“Banyak postingan dia (DJM) yang cenderung menyerang saya secara pribadi da bisnis. Saya sebenranya sudah berusaha menahan diri dan emosi agar tidak terpancing. Namun selalu saja dia memancing saya untuk marah dan akhirnya saya cuma manusia biasa yang punya batas kesabaran,” jelas Jhon Rende Mangontan.
Dia juga mengakui selama ini hubungannya dengan Djuli sangat baik dan malah Jhon Rende mengaku sudah mengangap Djuli sebagai adiknya sendiri. Apalagi dirinya dan Djuli Mambaya duduk dalam satu organisasi di IKT, dimana Djuli menjabat sebagai wakil ketuanya di IKT. “Insiden kemarin itu, tidak ada hubungannya dengan organisasi, itu adalah urusan pribadi saya dengan Djuli Mambaya,” tegas Jhon Rende.(andarias titus)

Pos terkait