DPC GMNI Manokwari ; Membudayakan Pancasila Untuk Generasi Emas Dalam Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara

MANOKWARI-Dewan pimpinan cabang gerakan mahasiswa nasional indonesia (DPC GMNI) Manokwari, Yosak Saroi, Mengatakan Menghadapi tantangan arus global, Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bisa lagi boleh bersifat kaku apalagi tertutup bagi generasi muda Indonesia. 

Menurut Yosak, ideologi Pancasila sebagai dasar negara harus lebih dinamis dan terbuka dalam praktek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Indonesia. Kita tetap Berastu, Berbagi dan Berprestasi sesuai Falsafa Pancasila yang mempersatukan keberagamaan di Indonesia.

“Hal ini dimaksudkan, bahwa ideologi Pancasila memiliki sifat yang aktual, dinamis, antisipatif, dan senantiasa mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Oleh karena itu, Pancasila harus dijadikan sebagai pedoman haluan negara dan bangsa untuk dapat menghasilkan berbagai kebijakan-kebijakan yang bersifat nasional, dan semestinya ditempatkan paling utama di atas kepentingan lainnya” ujar Yosak.

Selain itu, dalam mempersatukan persepsi dan gerak langkah suatu individu, kelompok, bahkan juga pada partai politik, maka masyarakat diharapkan mampu berpikir dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai leluhur yang terkandung dalam Pancasila, serta sebagai falsafah hidup dan tingkah laku maupun budaya berpolitik masyarakat, demi menjaga eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Baca Juga :   Sekda Makatita: Pejabat Struktural yang Mengundurkan Diri Silahkan Ajukan Permohonan

Adanya keterkaitan yang melekat antara wawasan kebangsaan dengan keterbukaan ideologi Pancasila, diharapkan mampu memberikan solusi permasalahan bangsa saat ini bagi generasi muda ditengah ketatnya kompetisi antar bangsa melalui jalur pendidikan karakter yang bersifat ideologis untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan Negara.

Lanjut Yosak, untuk melahirkan generasi emas Indonesia yang unggul dan kompeten dibutuhkan dukungan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila secara konsisten, massif, dan berkesinambungan dalam membangun peradaban manusia Indonesia seutuhnya yang mampu bersaing di segala aspek kehidupan tanpa menghilangkan identitas otentik bangsa Indonesia.

“Pemikiran ini saya persembahkan untuk para generasi bangsa dan negara Indonesia agar menjadi generasi emas, dan tentu juga ini  untuk memperingati hari lahirnya pancasila 1 Juni 1945 dan 1 Juni 2018” harap Yosak. 

Dengan Momentum Hari Lahir Pancasila ini Seluruh elemen masyarakat memaknai untuk menjaga toleransi Agama, ras, golongan sesuai 5 bitir Bhineka Tunggal IKa pungkas Yosak.

Pos terkait