Camat Malimbong Balepe Terkesan Cucitangan Soal Margaretha

Wartawan kabartimur.com saat menemui margaretha

KABARTIMUR,TANA TORAJA—Camat Malimbong Balepe Antonius Lintin terkesan cucitangan dan menghindar saat ditanya soal nasib Margaretha Seba yang mengidap penyakit kista ovarium. Nenek berusia 90 tahun dan yang miskin dan hidup sebatangkara ini sama sekali tidak mendapat perhatian dari pemerintah tana toraja.

camat malimbong balepe

Margaretha sebelumnya tinggal bersama suaminya di Kampung Pangrapak,Lembang Lemo Menduru, Kecamatan Malimbong Balepe. Namun setelah suaminya meninggal, Margaretha pun harus bisa bertahan hidup sendiri. Dengan kehidupan seadanya dengan perut yang semakin membesar, nenek 90 tahun itu berusaha menghidupi dirinya.
Namun, rumah bambu warisan suaminya pun rusak parah akibat dimakan usia. Karena tak punya tempat tinggal lagi, Margaretha akhirnya diambil oleh keponakannya bernama Agustina di Kampung Karassi, Lembang Banga, Kecamatan Rembon, disinilah sekarang Margaretha tinggal.

Sementara itu Camat Manlimbong Balepe Antonius Lintin ketika dikonfirmasi terkait keadaan Margaretha, malah mengalak dengan alasan saat ini Margaretha bukan lagi warga Malimbong Balepe karena sudah pindah ke Kecamatan Rembon.

Baca Juga :   Agenda Kegiatan Pemkot Makassar Hari Ini

“Dia sudah lama pindah dari Kecamatan Malimbong Balepe,jadi dia bukan warga saya lagi,”elak Antonius kepada Kabartimur.com saat menemuinya di rumahnya. Bahkan Antonius yang mengaku baru beberapa bulan menduduki jabatan camat di Malimbong Balepe itu sesumbar siap dipanggil untuk kasus Margaretha.
Sikap camat Malimbong Balepe tersebut menunjukkan betapa buruknya pelayanan masyarakat di Tana toraja.
Hal ini pun langsung disoroti oleh direktur oleh LSM YPPMT Titus Samara. “Seharusnya jangan cucitangan seperti itu kalau urusan rakyat. Setidaknya pak camat bisa kordinasi dengan camat Rembon untukn tangani masala ini. Kasian rakyat kalau pemerintah setempat saja tidak ada perhatian,”ujar Titus. Dia juga menambahkan, seharusnya camat peduli dengan masalah seperti ini, karena masalah kesehatan adalah salah satu dari visi dan misi bupati Nicodemus Biringkanae saat kampanye.
(Andarias)

Pos terkait