BUMDes di Papua Barat dituntut mengelola SDA berbasis local

 

Manokwari, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung BPMK Papua Barat meminta kepada pemerintahan di Kampung agar terus melakukan inovasi, terutama pengelolaan sumber daya alam berbasis lokal di setiap Kampung agar menjadikan icon

“Pengelolaan badan usaha milik desa atau Kampung di Papua Barat harus memperhatikan aspek potensi lokal” Kata Kepala BPMK Papua Barat, Lince Iderway di Manokwari Sabtu (23/11)

Menurut dia, potensi di Daerah-Daerah seperti Kabupaten Fakfak Dengan potensi pala, kemudian Kabupaten Manokwari Selatan dengan potensi buah coklat, sedangkan di Kabupaten Pegunungan Arfak yang memiliki Markisa serta Daerah yang memiliki potensi hasil alam di bidang perikanan dan kekuatan.

“Di Kabupaten Bintuni saya minta agar menyiapkan pengolahan nanti dari provinsi kami siapkan mesin, begitu juga di Raja Ampat tolong memanfaatkan ikan di sana dikelola oleh BUMdes jadi apa saja, serta kalau di Kaimana saya minta untuk dikelola teripang” Kata Lince Iderway.

Baca Juga :   Puluhan Pengurus Parpol Tana Toraja Mengikuti Sosialisasi KPU di Hotel Pantan Makale

“Saya akan bantu berikan anggaran dana dari provinsi sebagai Dana sering bersama dengan kepala Dinas PMK di tingkat Kabupaten dalam rangka pengembangan potensi lokal di setiap daerah” Jelas Kepala Dinas.

Kepala Dinas pun menyarankan hal yang sama kepada beberapa Daerah yang memiliki potensi local, terutama di tingkat desa untuk memanfaatkan BUMdes, seperti Kabupaten Manokwari dengan terus mengembangkan buah sukun, di Maybrat memiliki potensi kacang yang bisa dikelolah baik

“Kalau di Maybrat dan Tambrauw inimemiliki potensi yang sama, selain kacang bisa di kembangkan keripik keladi namun dalam pengolahan keladi dikukiti dengan baik agar tidak gatal” jelasnya.

Ia mengatakan selama ini belum ada BUMdes di setiap Kampung yang memiliki inovasi mengelola sumber daya yang di miliki di setiap daerah.

“Bumdes selama ini ada tapi kerja hanya maju mundur, maju mundur. (AD)

Pos terkait