WASIOR – Bank Rakyat Indonesia cabang Wasior, Kabupaten Teluk Wondama Papua Barat membukukan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) tahun 2017 mencapai Rp 7,5 miliar untuk 480 debitur. Umumnya pengambil KUR adalah para pedagang pasar serta petani dan nelayan.
Namun hingga Mei 2018, debitur yang masih bertahan menyusut menjadi 268 dengan nilai pinjaman tersisa 3,5 miliar.
“Jadi setiap bulan itu ada penurunan baik pinjaman itu yang tidak lanjut atau sudah jatuh tempo tapi tidak melanjutkan kembali, ada yang pindah ke kredit macet. Untuk saat ini debitur kita yang masih ada 268 debitur, “ jelas kepala unit perkreditan BRI Cabang Wasior Hendri K pada saat rapat koordinasi peningkatan IPM di gedung Sasana Karya di Isei, baru-baru ini.
Meski demikian, BRI Wasior tetap menargetkan peningkatan penyaluran KUR di tahun 2018 mencapai 9 miliar. Sejauh ini dari periode Januari hingga Mei, jumlah kredit yang sudah tersalur sudah mencapai 3 miliar.
“Hitungan kita rata-rata per hari 30 juta di tambah 25 hari. Sampai sekarang total nasabah yang pinjaman lagi memburuk sebesar 350 juta dan yang sudah penghapus bukuan ke kredit macet dari Januari-Mei sebesar 150 juta, “ terang Hendri pada acara yang dihadiri Bupati Bernadus Imburi dan Wakil Bupati Paulus Indubri.
Manajemen Bank BRI berharap Pemkab Teluk Wondama melalui instansi terkait melakukan intervensi berupa pendampingan dan pemberdayaan ekonomi kepada masyarakat terutama nasabah KUR sehingga tidak sampai terjadi kredit macet. (Nday).
