ALIANSI  SOLIDARITAS PEDULI MAHASISWA UKI TORAJA KEMBALI MENDATANGI KANTOR DPRD TANA TORAJA 

Tana Toraja Kabartimur.Com-Aliansi  Solidaritas Peduli Mahasiswa Universiatas Kristen Indonesia (UKI) Toraja Program Studi Teknik Mesin kembali mendatangi Kantor DPRD Tana Toraja Senin, 20/11/2017, untuk mempertanyakan nasib rekan-rekannya yang di DO (Drop Out) akibat mengadakan penyambutan Maba Tahun Ajaran 2017/2018.

Kedatangan Aliansi  Solidaritas Peduli Mahasiswa ke Kantor DPRD Tana Toraja yang ke dua kalinya ini untuk mempertanyakan hasil  pertemuan Pimpinan DPRD Tana Toraja dan segenap Anggota Komisi I yang membidangi Pendidikan dengan Sekertaris Yayasan Perguruan Tinggi Kristen (UKI) Toraja pada Tanggal, Rabu 15 November 2017 yang lalu, jelas Soni Malino saat berorasi di gedung DPRD.

Wakil Ketua DPRD Tana Toraja dari partai Gerindra, Kendek Rante saat menerima Aliansi Solidaritas Peduli Mahasiswa di Gedung DPRD mengatakan prihatian terhadap situasi dan kondisi yang ada di Yayasan UKI Toraja. Kami tidak akan berdiam diri meskipun ke 8 Mahasiswa Fakultas Teknik Mesin yang sudah di DO (Drop Out) oleh Rektor UKI Toraja sudah dalam bentuk Final.

Baca Juga :   Andi Endre Cecep Lantara di Mata Ichsan Yasin Limpo

“Kami berharap masih ada solusi yang bijak untuk persoalan ini” jelas Kendek Rante di depan Aliansi  Solidaritas Peduli Mahasiswa yang didampingi oleh B.Palamba, Nico Mangera dan Yariana Somalinggi.

Sementara Nico Mangera dari Komisi I yang membidangi Pendidikan menjelaskan kepada Aliansi Solidaritas Peduli Mahasiswa bahwa DPRD tidak bisa mengintervensi soal DO adek-adek Mahasiswa oleh Rektornya, apalagi proses eksekusi, eksekusi itu ada di pengadilan, kalau proses memfasilitasi ya boleh. Dewan tidak berhak mengintervensi Rektor, jelas Nico. (Titus/Anto)

Pos terkait