Aktivis Mahasiswa Unipa, Tuntut Polri Bebaskan Presma Uncen

MANOKWARI-Aktivis Mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Unipa (BEM) Sekitar pukul 16.00-17.30 WIT Melakukan aksi di depan gerbang UNIPA, Manokwari  Kamis (16/5/18) Pasca penangkapan dan penahanan Presiden Mahasiswa Uncen pukul 14.45 (16/8) dinihari di Jayapura sehingga  membuat Bem UNIPA angkat bicara. 

Koordinator aksi, Rusmanudin Kelkusa dalam orasinya menyatakan bahwa, penangkapan Semena-mena yang dilakukan oleh Pihak Aparat Kepolisian Jayapura adalah hal yang sangat membuat kami kecewa. 

“Bebaskan Presma Uncen dalam hitungan 2×24 jam. Jika tidak maka kami akan Melakukan aksi yang lebih besar lagi dan memalang Kampus Unipa sampai Kapolda dan Kapolres Jayapura dicopot dari jabatannya atau Presma Unipa dibebaskan tanpa syarat.” ancam Rusman. 

Ketua Forum Independent Mahasiswa, Geradus Tembut yang diwawancarai menekankan bahwa Pihak Kepolisian dalam hal ini Kapolres Jayapura jangan terlalu panik dengan situasi ospek Mahasiswa Uncen yang membuat geger publik.

Baca Juga :   Genjot PAD, Pemkap Pegaf sosialisasikan 5 Perda Kepada Wajib Pajak.

“jangan main tangkap Tanpa tahapan dan prosedur yang jelas. Kalau sampai Presiden Mahasiswa Uncen tidak segera dibebaskan, maka kami pastikan Kampus Unipa akan dipalang Karena Unipa adalah bagian dari Uncen dan Kampus punya Otoritas sendiri yang tidak boleh diinterpensi oleh pihak manapun Termasuk Kepolisian.” tegas Geradus. 

Sementara Mantan Wakil Presiden Unipa, Deflisen G. Pahala melalui pesan singkatnya menekankan pada sisi dan letak penegak hukum dalam menterjemahkan segala persoalan termasuk yang terjadi di Uncen baru-baru ini. 

“kami akan tetap palang Kampus Sekalipun Besok, (Jumat-red)  adalah puncak Perayaan HUT RI yang ke_73 Tahun. Kami ingin memberitahukan pada Negara bahwa ada yang salah di dalam sistem Pemerintahan saat ini yang melihat kami sebagai ancaman namun ancaman sebenarnya yang bersemayam dibalik Jas berdasi kupu-kupu dibiarkan terus Melakukan aksi KKN yang dapat membubarkan bangsa ini lantaran rakyat jenuh dan tidak mau lagi dirampas hak-haknya sebagai warga Negara Indonesia yang taat pada aturan”Pungkasnya.

Pos terkait