8 Hari Dirawat di RS, Kadin Nakertrans Wondama Meninggal Dunia

WASIOR – Awan duka kembali menyelimuti Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) Kabupaten Teluk Wondama IWR tutup usia pada Rabu (18/11/2020).

Almahrum meninggal dunia saat sedang menjalani perawatan medis di RSUD Teluk Wondama karena terinfeksi virus corona atau Covid-19.

Bacaan Lainnya

Yang bersangkutan sudah 8 hari menjalani perawatan di RS setelah mengalami gejala awal berupa kehilangan indera penciuman. Pria 56 tahun ini menghembuskan nafas terakhir pada pukul 06.35 WIT.

Asisten Sekda Bidang Pemerintahan Jack Ayamiseba pada upacara pelepasan jenazah di pelataran ruang jenazah RSUD di Manggurai, Rabu siang, atas nama Pemda dan seluruh jajaran ASN menyampaikan rasa duka yang mendalam atas kepergian almahrum.

Baca Juga :   Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih SCTV-Indosiar Salurkan Susu untuk Anak Stunting di Teluk Wondama

Ayamiseba yang didampingi beberapa Kepala OPD termasuk Wakil Bupati nonaktif Paulus Indubri juga menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang setinggi-tingginya atas pengabdian almahrum selama bertugas di Wondama.

“Dalam masa pengabdiannya di Pemkab Teluk Wondama beliau menunjukkan sikap yang cukup baik, tenang dalam melaksanakan tugas. Oleh karena itu pemerintah Kabupaten Teluk Wondama merasa kehilangan atas kepergian almahrum. Kita berdoa kiranya almahrum mendapatkan tempat yang terbaik di sisi Tuhan yang Maha Esa, “ucap Ayamiseba.

Direktur RSUD Teluk Wondama dr.Yoce Kurniawan dalam kesempatan itu menjelaskan, yang bersangkutan pada awalnya dikategorikan sebagai kasus positif dengan gejala ringan.

Namun setelah 5 hari dirawat yang bersangkutan mulai gelisah karena mengalami penurunan kadar oksigen dalam darah secara drastis. Dokter lantas melakukan terapi oksigen dengan memompakan oksigen tekanan tinggi termasuk memasang ventilator.

Baca Juga :   Covid-19, Barnabas Tegaskan Sekolah Tidak Melakukan Pungutan

“Kemarin sore (Selasa) itu sudah ada perbaikan sebetulnya, desakan oksigen sudah menunjukkan ke arah normal. Tapi kemudian pada pagi tadi mendekati jam 5 mengalami perburukan dan almahrum menghembuskan nafas terakhir jam 6.35 pagi, “jelas dr.Yoce.

“Kami memohon maaf kepada keluarga kami sudah berusaha semaksimal mungkin tapi kemudian Tuhan berkata lain, “lanjut Jubir Satgas Covid-19 Teluk Wondama itu pada acara pelepasan jenazah yang juga dihadiri istri dan anak almahrum.

Almahrum yang lahir di Kadungan, Bali, 19 September 1964 meninggalkan seorang istri dan 4 orang anak. Adapun prosesi pemakaman IWR dilakukan sesuai protokol Covid-19 di pemakaman khusus Covid-19 milik Pemkab Wondama di Warayaru pada Rabu siang. (Nday)

Pos terkait