KABARTIMURENREKANG–Suhu Politik yang semakin memanas menjelang pilkada Enrekang yang akan digelar tanggal 27 tanggal 27 Juni 2018, Ketua Tim Pemenangan H. Muslimin Bando-Asman (MBA), Umar, SH, mulai angkat bicara atas serangan serangan politik yang dinilai sudah diluar konteks pilkada (black campaign), yang dilontarkan oleh pendukung Kotak Kosong (KK).
Umar SH, yang juga selaku jubir MBAs mengatakan tak gentar sedikitpun menghadapi gerakan gerakan yang dilancarkan oleh sejumlah tokoh masyarakat yang berada dibalik Kotak Kosong (Koko), dengan panji panji yang mengatas namakan Pejuang Demokrasi, yang telah didesain oleh sejumlah tokoh-tokoh masyarakat, termasuk mantan Bupati Enrekang dua periode Latinro La Tunrung.
Kepada sejumlah wartawan Harian di Enrekang Umar mengaku tidak gentar sedikitpun menghadapi hal tersebut, justru dirinya sangat optimis bahwa kemenangan akan berpihak kepada jagoannya, pada perhelatan politik di pilkada 2018 mendatang dengan didukung oleh 7 Partai Politik dari 8 parpol di DPRD enrekang.
Keyakinan dan optimisme tersebut menurut Umar, didasarri oleh pengalaman pilkada Bupati 2013 lalu, H. Muslimin Bando (Hambamu), berhadapan dengan rivalnya yakni H. Saleh Rahim (Sikap), Ridwan Abdullah (Ridhamu), dan Mustamin Amir-Mahmud Kamane (Mutiara).
“Tak sedikitpun rasa gentar dan takut pada pilkada 2018 tahun ini, jagoan kami MBAsman sebagai paslon tunggal tidak ada lawan, hanya berhadapan dengan Kotak Kosong (KK), sedangkan pilkada 2013 lalu, berhadapan 3 pasang Kandidat saja Hambamu masih unggul telak dengan perolehan suara diatas 55,72 persen suara menghampiri 60 persen. Itupun hanya didukung 5 partai politik, yakni, Golkar, PAN, Demoktat, Hanura dan PDI (non parlemen)”jelas, umar menambahkan.
Selanjutnya dikatakan pula bahwa selain pengalaman tahun lalu, di pilkada Enrekang 2018 tahun ini, dirinya semakin yakin dengan data yang direlais oleh LSI tahun 2016 lalu, bahwa tingkat Kepuasan masyarakat terkait Kinerja MB-Amiruddin, selama menjalankan roda pemerintahan dalam kurun waktu selama 3 tahun dari 2013-2016. Prosentasenya mencapai 80 persen dari jumlah pemilih yang ada di Kabupaten Enrekang.”tutup Umar SH. (Zaini).
