TEKAD Papua Barat Hadir di Maybrat Wujudkan Tumbuhnya Sentra Agribisnis

MAYBRAT- Kembali program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) Papua Barat menyasar kabupaten Maybrat Provinsi Papua Barat.

Kepala dinas Pemberdayaan Kampung dan masyarakat Provinsi Papua Barat, Lince Idorway dalam sambutannya yang diwakili oleh sekertaris DPMK yang juga adalah PPK Satker TEKAD PB , Dra. Diah Dian S.Come , Mengatakan bahwa sejalan dengan itu, upaya pemerintah dalam mengoptimalkan penyelenggaraan pemerintahan di kampung yang sesuai dengan undang-undang nomor 6 Tahun 2014 tentang desa dan menjadi bagian penting dari program TEKAD adalah bentuk local economy development.

Sejalan dengan itu pemerintah pusat melalui kementerian desa Pembangunan Daerah tertinggal dan transmigrasi mendorong terwujudnya proklamasi khusus penguatan ekonomi kampung di Indonesia Timur.

Dian menyebut, Untuk Papua Barat tekad menyasar 7 Kabupaten yaitu Kabupaten, Manokwari, Manokwari Selatan, Raja Ampat, Fak-Fak, Maybrat, Kaimana dan pegunungan arfak dan meliputi total 26 distrik serta 114 kampung.

Diungkapkan Dian, kabupaten Maybrat merupakan bagian penting dari program TEKAD karena Maybrat yang dikenal sebagai kabupaten pemekaran dengan Sumber Alam Tanah dataran rendah kepala burung sehingga visi Pemerintah Maybrat adalah *Masyarakat Maybrat yang Sehati , Bersatu Membangun dan mengembangkan sumber daya Maybrat untuk kesejahteraan yang adil dan Merata*.

Sejalan dengan itu,kata Dian Salah satu misi bupati adalah mempercepat pembangunan ekonomi daerah berbasis Agribisnis dan ekowisata melalui percepat pembangunan infrastruktur pengembangan kawasan strategis, penguatan kelembagaan ekonomi lokal dan peningkatan investasi.

Baca Juga :   Hasil Vermin, KPU Manokwari Temukan 3 Bacalon Dari 2 Parpol Masih TMS

Tujuan utama misi ini adalah menciptakan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan infrastruktur dasar guna menunjang pemanfaatan sumberdaya alam yang memiliki keunggulan komparatif seperti agrobisnis dataran tinggi yang dapat memperkuat pembangunan pariwisata.

“Untuk itulah program Transformasi Ekonomi Desa Terpadu (TEKAD) hadir dikabupaten ini.
TEKAD hadir untuk bersama mewujudkan tumbuhnya sentra Agribisnis mulai dari Hulu, On-Farm, hilir dan jasa penunjang bagi penumpang pariwisata di kabupaten Maybrat”ujar Dian.

Dian menambahkan program TEKAD akan mendorong terpenuhinya sistem kelembagaan lokal yang dapat menunjang proses produksi, penyimpanan, pengolahan, dan perindustribusian hasil produksi komoditas unggulan komersial.

Hal tersebut akan mendorong terwujudnya ketahanan pangan yang ditandai dengan peningkatan produktivitas pertanian, peternakan, perikanan, dan kehutanan, Penguatan ekonomi kampung dan penguatan ekonomi rumah tangga kampung yang berkelanjutan.

Dian mengatakan, Menyimak penelitian Universitas Cenderawasih (Sagrim M, dkk, 2020) bahwa Maybrat mempunyai 6 zona pengembangan komoditas unggulan yaitu Agropastoral (usaha pertanian dan peternakan, Agroekoturism (wisata pertanian) , Nonfarming , industri pedesaan dan UMKM, ekowisata dan lumbung pangan.

Baca Juga :   WBP Lapas Sorong Dipindahkan Ke Nusa Kambangan

“Inti dari keenam zona pengembangan tersebut adalah pengembangan pertanian, peternakan, wisata, dan industri rumah tangga dan TEKAD akan mendukung pengembangan pertanian , peternakan, wisata dan industri rumah tangga.sekali lagi TEKAD akan mendukung pengembangan komoditas unggulan komersial didaerah ini” jelas Dian.

Pihaknya memahami bahwa menguatkan kehidupan rumah tangga petani Maybrat adalah menguatkan kehidupan rumah tangga petani Maybrat.
Untuk itu sangat diperlukan adalah komitmen dan kebersamaan dan mengajak semua stakeholder program TEKAD di Maybrat untuk Membangun komitmen dan kebersamaan untuk membangun kabupaten Maybrat.Komitmen adalah bentuk kepercayaan , bentuk prioritasisasi dan bentuk membangun norma.

Dian berharap , Jika semua membangun komitmen mengembangkan ekonomi hijau yang inklusif bertumpuh pada industri pariwisata dan industri kelautan, maka sebagai upaya penguatan ekonomi lokal pemkab, pemerintah kampung dan petani serta stakeholder lainnya harus meletakkan kepercayaan bahwa pengembangan agrobisnis dan ekowisata adalah pintu masuk meningkatkan kesejahteraan Maybrat.

Ia menambahkan, setelah membangun kepercayaan diatas maka semua pemegang kebijakan mulai dari pemerintah sampai masyarakat kampung dapat memprioritaskan pengembangan agrobisnis dan ekowisata di Maybrat kemudian stakeholder mampu mengatur utamakan segala alokasi sumber Daya (Dana, Kebijakan dan pengendalian) untuk pengembangan agrobisnis dan ekowisata.

Baca Juga :   Aksi Simpatik, Jasa Raharja Serahkan Bantuan ke Posko PAM Ops Ketupat 2022

“Kepercayaan dan prioritas sudah dijalankan maka perlu membangun norma sehingga kedua sikap tersebut diatas tidak luntur dimakan waktu dan politik praktis” ungkap Dian .

Adapun norma yang dimaksudkan adalah membangun kelembagaan yaitu kebijakan, peraturan dan perundangan yang mendukung pengembangan ekonomi agribisnis dan ekonomi ekowisata.

“Semua stakeholder mempunyai status yang sama, hindari ego sektoral, ego tingkatan jabatan, Eko tingkat pendidikan dan lainnya.Letakkan itu semua pada sudut yang tidak bisa dipandang, maka komitmen itu akan terbentuk” harapnya.

Kepada para kepala kampung, Idorway menitipkan komitmen pemerintah kampung untuk memprioritaskan membangun ekonomi kampung bukan memprioritaskan membangun infrastruktur kampung.

“Kuatkan dapurmu lalu bangun rumahmu, artinya bangunlah ekonomi kampungmu maka kamu akan bangun infrastruktur yang lebih banyak lagi dengan sendirinya.Jika mampu membangun ekonomi kampung dengan memprioritaskan alokasi dana desa kepada penguatan komoditas lokal maka secara langsung sudah membangun dasar-dasar ekonomi kampung dan pemerintah daerah dan pusat akan sepenuhnya mendukung kebijakan tersebut” tandas Dian.

Turut hadir dalam kegiatan workshop starup ini, kementrian persediaan pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi, bupati dan wakil bupati dan kepala kampung, Pimpinan OPD Terkait dan sejumlah undangan lainnya.(Red/R)

Pos terkait