MANOKWARI–Jumlah kasus Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) yang terjadi di Manokwari setiap tahunnya meningkat dan pemerintah daerah tidak tinggal diam.
Pemkab Manokwari menyiapkan sarana prasarana perlindungan perempuan dan anak berupa pembangunan rumah aman, sekretariat, dan pembangunan rumah kreatifitas anak.
Melalui dinas terkait dalam hal ini Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) melakukan kerjasama dengan Usaid Bersama dalam menyiapkan SOP dan MOU untuk memberikan pelayanan terhadap perempuan dan anak yang menjadi korban KDRT.
Kepala DP3AKB Manokwari, Maria Rumere S.Sos mengatakan bahwa tingkat KDRT yang terjadi di Manokwari sangat tinggi dan data kasus KDRT yang ditangani oleh DP3AKB per Oktober 2019 yaitu sebanyak 50 kasus perempuan dan 55 kasus anak.
“Pemerintah daerah melalui DP3AKB sudah melakukan upaya keras untuk memberikan perlindungan dan penanganan kasus yang terjadi terhadap perempuan dan anak, disamping itu pihaknya juga melakukan pendampingan terhadap korban KDRT,” kata Maria.
Adapun upaya-upaya yang dilakukan DP3AKB dalam menekan tingkat KDRT yaitu melakuan sosilaisasi dan pendampingan terhadap korban.
Bertepatan pada Peringatan Hari Ibu (PHI), Rumere berharap kepada kaum perempuan untuk terus semangat agar dapat meningkatkan kemampuan dan kreativitas bagi kehidupan pribadi keluarga dan anak-anak, sesuai dengan thema PHI 2019 yaitu, ketika perempuan berdaya keluarga pasti berkualitas dimana akan berdampak terhadap pembangunan bangsa dan negara secara khusus pembangunan di manokwari. (LN)