Pdt. Juirban Sebut Paskah Inti Iman Umat Kristen

LUWU RAYA, Kabartimur.com – Arti Kebangkitan Yesus(Isa Almasih) adalah,“ anugerah terbesar. Paskah itu yakni, harapan, dan harapan Kristiani membuat kita memiliki kepercayaan teguh akan Allah dalam kemenangan akhir-Nya, dalam kebaikan dan cinta-Nya, yang tidak dapat digoyahkah oleh apapun.

Hal tersebut diungkapkan Pendeta Gereja Protestan Toraja Jemaat Rampotiku, Juirban, S.Th, M.Th pada media ini, Sabtu 8 April 2023 bahwa, Ia menegaskan, Paskah bukan sekadar perayaan kebangkitan Kristus. Tetapi lebih daripada itu, Paskah adalah perayaan yang mengingatkan kita untuk selalu memiliki harapan dan kepercayaan kepada Allah, ketika kita hendak membangun hidup dan dunia baru seperti yang dihendaki oleh Allah.

Bacaan Lainnya

” Juirban menerangkan bahwa, dalam Kisah Para Rasul, dikisahkan, Petrus sedang memberi kesaksian tentang perjalanan hidup Yesus di hadapan Kornelius. Dalam pandangan Petrus, kebangkitan Kristus adalah momen paling vital. Sebab, kebangkitan-Nya menjadi titik balik yang sangat menentukan dalam mewartakan kabar sukacita kepada seluruh bangsa,” sebutnya.

Baca Juga :   Sudah Disetujui Jakarta, Jalan Lingkar Pulau Roon Dibangun Tahun Depan

Lanjutnya, Kebangkitan Kristus mengawali dunia baru yang ditandai dengan kedamaian dan keselamatan dalam bahasa Petrus mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya.” Petrus tidak malu mengungkit insiden getir yang dialami Yesus: Dia telah dibunuh dan digantung pada kayu salib.

Tetapi, dengan penuh semangat, ia kemudian mengatakan “Allah telah membangkitkan Dia (Yesus) pada hari yang ketiga.” Peristiwa yang awalnya telah mempermalukan dan mematikan semangat para rasul (kematian Yesus di salib), akhirnya telah diubah oleh Allah menjadi peristiwa penuh pengharapan (kebangkitan Yesus).

” Sekalipun sebuah momen pengharapan, nyatanya kebangkitan Kristus bukanlah hal yang mudah dimengerti. Injil Yohanes memperlihatkan, para sahabat dekat Yesus masih sulit untuk memahami peristiwa kebangkitan. Maria Magdalena mengira Yesus telah diambil orang ketika melihat makam kosong. Petrus bersama sebagian para rasul tidak menunjukkan reaksi apapun. Hanya murid yang dikasihi Yesus yang menyadari kebangkitan-Nya. Itu pun terjadi karena ada ikatan batin yang begitu dekat antara dirinya dengan Yesus selama Dia hidup,” terang Juirban, putra dari Seko ini.

Baca Juga :   Meriahkan Hari Paskah, Jemaat Gereja Protestan Toraja Rampotiku Gelar Lomba Tangkap Belut

Seperti halnya para sahabat Kristus , kebangkitan-Nya memiliki arti dan efek yang berbeda bagi para pengikut-Nya. Namun, paling tidak, kita perlu menyadari bahwa kebangkitan Kristus harus dihidupkan
terus menerus dalam kebangkitan di setiap momen hidup kita, terutama dalam anggota jemaat dan prang dilingkungan sekitar kita. Maksudnya, kebangkitan-Nya hendaknya menjadi prototipe (model awal) berbagai jenis kebangkitan.

“Kita mungkin tidak perlu terlalu jauh menghubungkan kebangkitan-Nya dengan kebangkitan tubuh kita setelah kematian. Kebangkitan-Nya akan menjadi lebih relevan bagi kita yang sedang mengalami berbagai ‘kematian’ dalam hidup. Dalam arti simbolis, ‘kematian’ di sini dapat menunjuk pada pengalaman pahit, kehilangan orang tercinta, depresi dan frustasi karena berbagai kesulitan dan kesusahan hidup” terangnya.

Dan disinilah kebangkitan Kristus semakin bermakna. Sebagaimana Allah membangkitkan Yesus yang menaruh kepercayaan kepada Allah ketika dengan sabar Dia menanggung segala kepahitan dalam hidup-Nya, demikian pula bagi kita, ada saatnya Allah juga akan membangkitkan kita dari segala ‘kematian’ dan keterpurukan dalam hidup.

Baca Juga :   Idul Fitri 1444 H, MUI Ajak Umat Islam Perkuat Toleransi untuk Wujudkan Wondama yang Tenteram dan Harmonis

Kebangkitan Kristus dapat mengingatkan, kepercayaan total kepada Allah dapat membuat orang yakin bahwa peristiwa pahit dalam hidup tidak selamanya negatif. Sebaliknya, bersama Allah peristiwa tersebut dapat beralih rupa menjadi momen yang membangkitkan harapan. Secara indah, pemazmur memberikan analogi yang menarik: “Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru.” Allah dapat mengubah apa yang tampaknya pahit menjadi sebuah berkat dan mukjizat.

Semoga perayaan kebangkitan Kristus mampu membangkitkan harapan bagi kita untuk mampu menanggung kematian-kematian kecil selama hidup di dunia ini dan untuk bangkit dari segala keterpurukan dan kegagalan hidup.

Bersama Allah, kebangkitan adalah sebuah keniscayaan. Dan, kebangkitan Kristus akan selalu hadir ketika kita mau bangkit dan meraih kemenangan dalam hidup kita. Kebangkitan Kristus hendaknya menjadi kebangkitan harapan kita juga. (Red/Yustus)

Pos terkait