Musrenbang Ke 17 di Kecamatan Makale Selatan Dibuka Oleh Bupati Tana Toraja

Tana Toraja Kabartimur.Com

Pelaksanaan Musrenbang ke 17 di Kecamatan Makale Selatan dihadiri oleh Bupati Tana Toraja, Theofilus Allorerung, Wakil Bupati Tana Toraja, dr. Zadrak Tombeg, Kajari Tana Toraja Erianto Laso’ Paundanan, SH.MH, Ketua Penggerak PKK Tana Toraja, Yariana Somalinggi, Perwakilan dari BNN, Camat Makale Selatan, Bappeda Tana Toraja, Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah Se-Kabulaten Tana Toraja, Aparat Lurah dan Lembang se-Kecamatan Makale Selatan, Tokoh Pendidik dan Tokoh Kesehatan se-Kecamatan Makale Selatan, serta aparat TNI/Polri.

Musrenbang dibuka dengan resmi oleh Bupati Tana Toraja, Theofilus Allorerung, Senin 14/02/2022 di Lapangan SDN 113 Tiromanda, Kelurahan Tiromanda, tepat Pukul 10.30 WITA yang dilanjutkan dengan sambutan-sambutan.

Dalam sambutannya, Theofilus menyarankan agar pelaksanaan Musrenbang tidak lagi hanya berfokus pada perencanaan-perencanaan berupa fisik, tetapi juga mengutamakan pembangunan manusia yang bermutu.
“Saya harap, Musrenbang ini semoga tidak lagi hanya berbicara masalah jalan, sehingga tidak perna bicara masalah kehidupan manusia yang lebih baik. Hal ini sehingga pembangunan-pembangunan lain terlupakan, karena pembangunan manusia itu harus dilakukan secara simultan, mulai dari Pendidikan, Kesehatan, kebutuhan Sandang Pangan, kebutuhan Mobilitas” tuturnya.

Menurut Theofilus, peningkatan mutu para pendidik sangatlah penting karena secara langsung akan berpengaruh pada mutu anak-anak.

Baca Juga :   Puskesmas Belum Difungsikan, Ini Jawabannya Dinkes Pegaf

“Bagaimana kita meningkatkan mutu para pendidik, mutu anak didik, karena selain faktor guru yg kurang, anak didik kita juga dipengaruhi oleh kemajuan teknologi. Memang kemajuan teknologi kalo dikeloala dengan baik dapat membantu kita, namun jika tidak digunakan dengan baik maka akan mengancurkan anak bangsa” ungkapnya.
Selain menyoroti masalah pembangunan manusia, Teofilus juga menganjurkan untuk meningkagkan kebudayaan, termasuk penggunaan bahasa Toraja.

“Berikutnya , masalah budaya kita. Ini Saya berbicara tentang perantau, kadang kita sudah melarang anak-anak kita berbahasa Toraja, nanti diketawai orang. Padahal ini persoalan dasar bagi Ketorajaan kita. Tidak ada lagi yg menceritakan tentang dongeng-dongenh Toraja. Tidak bisa orang Toraja tanpa mengenal budaya Toraja”, tegasnya.
Sementar Kajari Taana Toraja Erianto Laso’ Paundanan Mengawali sambutannya menjelaskan peran Kajari yang tak hanya untuk penegakan hukum, tetapi juga pada pembangunan kesadaran hukum

“Tugas kepala kejaksaan RI bukan hanya berbicara tentang bagaimana menindaki, menyidik, dan mengeksekusi. Tugas kami disamping penegakan hukum kami juga diberi tugas oleh negeara untuk membangun kesadaran hukum” Papar Erianto.
Lebih lanjut, Erianto mengajak pemerintah Kecamatan Makale Selatan untuk merencanakan program-program yang benar-benar sesuai dengan kondisi dan situasi Makale Selatan agar tidak terdapat bangunan-bangunan yang mubasir.

Baca Juga :   Kunci Pusaka Gowa Dipegang Maddusila

“Mari kita rencanakan betul-betul program dengan memperhatikan situasi dan kondisi lingkungan kita. Dalam perencanaan itu juga Saya ingatkan supaya muncul pemikiran-pemikiran baru, inovasi baru, sehingga walaupun perencanaan kecil, manfaatnya besar dan jangka panjang. Tidak terjadi pembangunan yang mubassir. Kalo membangun itu betul-betul tepat manfaat, tepat sasaran, dan efisien” Ungkapnya.

Erianto juga memberikan gambaran mengenai keunggulan Kecamatan Makale Selatan dan berharap Pemerintah Daerah bersama Pemerintah Kecamatan mampu mengolahnya.

“Saya mencermati daerah kita ini, Kecamatan Makale selatan memiliki beberapa keunggulan. Pertama, Saya lihat keindahan alam, luar biasa indahnya, luar biasa sejuknya. Saya yakin bapak Bupati, Bapak Camat, Bapak Bappeda mampu memprogramkan keunggulan Makale selatan. Mungkin bisa membangun kafe-kafe disepanjang sungai untuk menarik orang lain masuk”, jelasnya.

Selain keunggulan alam, pendidikan karakter juga menjadi poin penting bagi Erianto. Beliau berharap adanya program-program yang dapat membangun generasi muda menjadi manusia yang lebih unggul.

“Kedua, memang pembangunan sumber daya manusia tidak bisa ditawar-tawar. Olehnya itu, Saya berharap ada program perencanaan yang betul-betul bisa mengangkat bagaimana caranya supaya generasi muda kita bisa unggul. Mari kita didik anak-anak kita melalui pendidikan karakter dari Rumah, Sekolah, Gereja, Mesjid dan lain-lain. Mari siapkan anak-anak kita memalui Pendidikan Usia Dini Melalui Paud , TK, untuk melanjutkan Generasi kita” ungkapnya.

Baca Juga :   KPU Tana Toraja Resmi Tetapkan Paslon Bupati dan Wakil Bupati

Lebih lanjut, Erianto menghimbau Kepala Lembang agar memanfaatkan Dana Desa dengan Efisien, Transparan agar tidak terjadi masalah hukum dikemudian hari.

Kepada adik-adik saya Kepala Lembang, Saya tahu dana paling besar itu adalah Dana Desa. Saya minta dengan segala hormat supaya betul-betul dikelola dengan baik, Tepat Sasaran, Efisien, Tranfaran, dan Akuntabel, termasuk Dana Bos. Saya sampaikan sebagai suatu kecintaan saya, supaya tidak ada yang bermasalah dengan hukum dikemudian hari” himbaunya.

Begitu juga dengan Ketua Penggerak PKK, Kabupaten Tana Toraja, Yariana Somalinggi lebih menekankan pada kesejahteraan masyarakat. Mariani menganjurkan untuk menggunakan Dana Desa untuk memberdayakan masyarakat agar bisa lebih mandiri.

“Jangan hanya fisik-fisik, rabat, tetapi yang paling penting adalah manusianya. Yang baru lahir, yang sudah ada. Karena di Lembang banyak anggaran, gunakan itu untuk mensejahterakan rakyatnya. Jangan hanya dibantu dengan diberi bantuan, tapi dengan diberdayakann, supaya bisa mandiri, itu tugas Pemerintah”, jelas Yariana Smalinggi yang juga Anggota DPRD dari Partai Golkar Dapil 1. (tts/mira)

Pos terkait