Dorong Penguatan Ekonomi Lokal, TEKAD Menyasar Kabupaten Kaimana Sinergikan Produk Unggulan Komersil Dengan Pemerintah Kampung

KAIMANA, Kabartimur.com – Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) Papua Barat kini menyasar kabupaten Kaimana. Program tersebut dikemas dalam agenda Workshop Star Up dan sudah dilaksanakan dibeberapa Kabupaten lainnya yang ada di Papua Barat.

Sebagai informasi bahwa di Papua Barat program TEKAD akan menyasar 7 kabupaten yakni kabupaten Kaimana, Manokwari Selatan , Manokwari, Fak-Fak, Maybrat, Pegunungan Arfak, dan Raja Ampat yang meliputi total 26 distro dan 114 kampung.

Bacaan Lainnya

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Papua Barat, lince Idorway dalam sambutanya mengajak peserta workshop memahami dan mencermati kebijakan yang menjadi tanggungjawab bersama khususnya dalam rangka penguatan dan pengembangan ekonomi lokal.

“Penguatan ekonomi lokal adalah salah satu upaya segenap komponen masyarakat untuk memaksimalkan sinergitas pemerintahan, pasar dan masyarakat untuk produk-produk unggulan komersial, sedangkan pengembangan ekonomi lokal adalah upaya menjamin dan meningkatkan mutu produk unggulan komersil menjadi produk global yang berkelanjutan” ungkap Idorway.

Idorway mengungkapkan, program TEKAD saat ini yang menjadi bagian penting adalah local ekonomi development khususnya di Kaimana dan merupakan bentuk upaya penguatan ekonomi lokal dimana produk unggulan komersil akan disinergikan dengan penguatan pemerintah kampung dan mencarikan pasar lokal yang handal.

Baca Juga :   Tingkatkan Keterampilan, TEKAD Papua Barat Gelar Pelatihan Pada Kampung Inti Klaster Manokwari Raya

“Tentunya penguatan ekonomi lokal ini tidak terlepas dari amanah UU nomor 6 tahun 2014 tentang desa dan kebijakan pemerintah daerah Kaimana yang tertera. Pada perda nomor 2 tahun 2016 tentang RPJMD 2016-2021” Kata Idorway.

Pihaknya menjelaskan, UU nomor 6 tahun 2014 tentang desa merupakan titik Tolak perjalanan pemerintah desa menuju desa/kampung yang maju mandiri dan sejahtera yaitu kampung yang akan menjalankan pemerintahan serta pembangunan yang profesional, efisien, efektif dan akuntabel guna memajukan kesejahteraan masyarakat kampung melalui pemberdayaan masyarakat kampung sehingga pada akhirnya dapat mewujudkan kampung yang kuat perekonomian lokalnya yang sesuai dengan kearifan lokalnya juga.

“Untuk itulah pemerintah pusat melalui kementerian desa, pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi mendorong terwujudnya program khusus penguatan ekonomi kampung di indonesia timur yaitu program transformasi ekonomi kampung Terpadu (tekad) khusus Indonesia timur” sebut Idorway.

Lanjut Idorway katakan bahwa kabupaten Kaimana merupakan bagian penting dari program TEKAD dimana sebuah kabupaten yang dikenal sebagai kota senja.

Karena Sejalan dengan itu, visi bupati/pemerintah Kaimana untuk 2021-2026 adalah mewujudkan Kabupaten Kaimana yang maju adil dan sejahtera melalui pengembangan SDM , SDA dan kearifan lokal dan merupakan salah satu misi bupati yang erat kaitannya dengan penguatan ekonomi lokal yakni misi 2 dan 3 yaitu pengembangan teknologi perikanan, pertanian dan kehutanan dan pengembangan pariwisata dan kemaritiman.

“Untuk itulah, TEKAD hadir di kabupaten ini untuk bersama-sama mewujudkan penguatan dan pengembangan Ekonomi lokal, TEKAD berada di kabupaten Kaimana akan mendorong penguatan ekonomi kampung dan penguatan kampung yang berkelanjutan” jelas Idorway.

Baca Juga :   Pertama Kalinya IKT Manokwari Rayakan Natal di Tongkonan yang Berdampingan dengan Rumah Kaki Seribu

Menyimak potensi kaimana yang sangat besar di sektor perikanan tangkap, teripang, pala, rumput laut, namun sampai hari ini produk unggulan kabupaten yang dikenal hanyalah perikanan tangkap dan pala.Kedua unggulan lokal ini belum mampu mendongkrak penguatan ekonomi kampung.

Adapun indikator yang dapat digunakan untuk memahami hal tersebut adalah nilai indeks desa membangun (idm) dimana kabupaten Kaimana mempunyai nilai sebesar 0.5380 (2021) atau sebanyak 84 kampung berstatus tertinggal.

Olehnya itu, TEKAD hadir dikabupaten ini tidak saja menyasar komoditas perikanan tangkap dan pala namun komoditas unggulan lain akan diunggulkan melalui kualitas produksi dan kontinyuptasnya serta penguatan pengolahan hasil sehingga komoditas unggulan lainnya mempunyai nilai tambah ekonomi.

Pihaknya Sebagai birokrat pemberdaya menilai peluang bisnis dan pengembangan yang besar untuk komoditas unggulan di Kaimana belum mampu membuat kampung menjadi maju ataupun mandiri dikarenakan kabupaten ini belum mampu mewujudkan komitmen dan kebersamaan dalam membangun ekonomi kampung.

“Sebaik-baiknya perencanaan tanpa dibarengi dengan komitmen dan kebersamaan akan menjadi hal yang biasa saja” kata Idorway mengutip ungkapan dari Bussines as usual.

Pada kesempatan yang sama Idorway mengajak semua stakeholder program TEKAD untuk membangun komitmen dan kebersamaan guna menguatkan ekonomi lokal Kaimana.

Idorway menjelaskan bahwa Komitmen adalah bentuk kepercayaan, bentuk prioritasisasi dan bentuk membangun norma dalam membangun komitmen dalam mengembangkan ekonomi kerakyatan dalam upaya penguatan ekonomi lokal. Setelah membangun kepercayaan diatas, maka semua pemegang kebijakan mulai dari pemerintah sampai masyarakat kampung dapat memprioritaskan pengembangan ekonomi lokal di Kaimana yang artinya stakeholder mampu mengatur utamakan segala alokasi sumber Daya (Dana, Kebijakan dan pengendalian) untuk ekonomi kerakyatan.
“Kepercayaan dan prioritas sudah dijalankan maka perlu membangun norma sehingga kedua sikap tersebut diatas tidak luntur dimakan waktu dan politik praktis dan norma yang dimaksudkan disini adalah membangun pelembagaan yaitu kebijakan, peraturan dan perundangan yang mendukung pengembangan ekonomi kerakyatan” jelas Idorway.

Baca Juga :   Pengurus DPD IKM Manokwari Periode 2022-2027 Dilantik

Ia menuturkan bahwa Semua stakeholder mempunyai status yang sama sehingga mengajak untuk menghindari ego sektoral, ego tingkatan jabatan, Eko tingkat pendidikan dan lainnya.”Letakkan itu semua pada sudut yang tidak bisa dipandang, maka komitmen itu akan terbentuk” harapnya.

Kepada para kepala distrik dan kepala kampung, Idorway menitipkan komitmen pemerintah kampung untuk memprioritaskan membangun ekonomi kampung bukan memprioritaskan membangun infrastruktur kampung.

“Kuatkan dapurmu lalu bangun rumahmu, artinya bangunlah ekonomi kampungmu maka kamu akan bangun infrastruktur yang lebih banyak lagi dengan sendirinya.Jika mampu membangun ekonomi kampung dengan memprioritaskan alokasi dana desa kepada penguatan komoditas lokal maka secara langsung sudah membangun dasar-dasar ekonomi kampung dan pemerintah daerah dan pusat akan sepenuhnya mendukung kebijakan tersebut” imbuh Idorway.

“Kuda Ras tidak pernah melihat kuda-kuda lain.Ia terus saja berkonsentrasi pada pacuannya secepat mungkin” pungkas Idorway mengutip kata bijak Henry Fonda seraya mengajak untuk bersama-sama fokus pada misi bupati Kaimana dalam membangun ekonomi kmapung bersama TEKAD.Kaimana Pasti Bisa (Red/Lisna)

Pos terkait