MANOKWARI, Kabartimur.com – Direktorat jendral kebudayaan kementrian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia Hilmar Farid, bertemu Sekda Papua Barat dan Dinas Kebudayaan untuk meningkatkan kerjasama penguatan kebudayaan, dilantai 3 Kantor Gubernur, Manokwari, Kamis (3/2/2022)
Sejumlah permasalahan turut dibahas dalam pertemuan tersebut, diantaranya kerjasama dibidang penguatan budaya didaerah serta pengembangan Papua Barat sebagai wilayah konservasi yang erat hubungannya dengan kebudayaan.
“Bentuknya kerjasama yang paling penting adalah pelayanan terhadap pelaku budaya, Di Papua Barat ini banyak sekali praktek-praktek konservasi yang berbasis dengan kearifan lokal, kita juga ingin menjahit dalam satu ikatan kebudayaan yang utuh,” ujarnya yang ditemui Kabartimur.com usai pertemuan tersebut.
Hilmar melanjutkan, bentuk kerjasama yang kongkrit telah disepakati antara pemerintah provinsi Papua Barat dengan ditjen kebudayaan. Dimana pada tahun 2023 akan digelar Qatar-Indonesia Year Cultur (tahun budaya Indonesia dan Qatar.
“Kami sifatnya membuka agar pelaku budaya dari Papua Barat bisa ikut berkontribusi dalam agenda tersebut. Lebih lanjut nanti akan ada direktur pembinaan tenaga dan lembaga kebudayaan yang berdikusi dengan pemerintah,” lanjut dia.
Terpisah, Kepala dinas kebudayaan Provinsi Papua Barat Yusak Wabia mengungkapkan, dirinya cukup berharap banyak dari kehadiran Ditjen Kebudayan di Papua Barat. Mengingat, masih lambannya pembangunan budaya diwilayah kerjanya.
“Budaya di Papua Barat ini seperti raksasa budaya yang sedang tertidur, kita berharap dengan kehadiran Ditjen, segala aspek kebudayaan bisa dibangun di Papua Barat. Dengan melihat langsung tentu akan memiliki gambaran jelas arah pembangunan kebudayaan diPapua Barat,” ungkapnya.
Selain melakukan pertemuan dengan Sekda dan jajarannya, Ditjen Kebudayaan Kemdikbud juga akan bertemu Gubernur Papua Barat. Serta melakukan perjalanan ke kabupaten Pegunungan Arfak. (TS)
