Alamak! Bawang Merah di Wasior Tembus 100 Ribu Perkilo, Tomat 50 Ribu

WASIOR – Sejumlah bahan kebutuhan pokok di kota Wasior Kabupaten Teluk Wondama terus mengalami lonjakan harga dalam sepekan terakhir.

Bawang merah dan bawang putih merupakan komoditas yang mengalami kenaikan harga cukup tajam. Di kota Wasior, bawang merah bahkan sudah menembus 100 ribu perkilo sementara bawang putih hanya berselisih sedikit yakni 90 sampai 95 ribu perkilo. Padahal harga normalnya adalah antara 50 ribu sampai 55 ribu perkilo.

Selain bawang merah dan bawang putih, komoditas lain yang juga ikut melambung harganya adalah tomat. Tomat yang biasanya dilepas seharga 25 ribu perkilo dalam beberapa hari terakhir naik dua kali lipat menjadi 50 ribu perkilo.

Para pedagang mengaku tidak punya pilihan lain selain menaikkan harga lantaran harga di tingkat distributor sudah mengalami kenaikan.

“Bawang merah kita jual 1 kilo 100 ribu karena kita ambil di distributor sudah 95 ribu, “ ujar Waidah, seorang pedagang bumbu dapur di kompleks Pasar Soyar, Wasior, Rabu (10/6/2020).

Baca Juga :   HUT TNI Ke-76 Diisi Penanaman Pohon dan Bersih Sampah untuk Wondama Bersih dan Hijau

Bawang merah, bawang putih serta tomat memang sedang langka di kota Wasior dalam beberapa hari terakhir. Hal itu terjadi akibat dari pembatasan arus transportasi terutama transportasi laut oleh pemerintah dalam rangka pencegahan penyebaran virus corona atau Covid-19.

Pemkab Wondama sendiri selama satu bulan terakhir melarang KM Margareth dan KM Ekspress Bahari, dua kapal penumpang yang rutin melayani rute Manokwari-Wasior PP. Alhasil pasokan barang kebutuhan pokok ke Wondama menjadi terganggu.

“Tidak ada kapal masuk jadi stok kosong makanya harga naik, “ ujar Waidah.
Maya, seorang ibu rumah tangga di kota Wasior mengaku kenaikan harga bapok di tengah pandemi virus corona semakin memperberat beban ekonomi.

“Sudah ada corona baru barang-barang naik terus begini lama-lama kitong tara bisa beli apa-apa lagi, “ ucap Maya yang mengaku hanya bisa pasrah.

Baca Juga :   Strategi IDAMAN untuk Pendidikan di Tengah Pandemi, Pasang Wifi di Sekolah Terpencil, Guru Dapat HP Android

Sebelumnya, Kepala Dinas Perindagkop dan UMKM Teluk Wondama Ekbertson Karubuy menyebut, terhentinya transportasi laut termasuk kapal Pelni akibat pandemi Covid-19 telah berdampak besar terutama ketersediaan sejumlah komiditi bapok di Wondama.

“Kalau beras, minyak goreng, tepung dan lainnya itu masih aman karena dibawa tol laut tapi bawang, telur dan bumbu-bumbu itu tidak bisa naik kapal tol karena kontainernya panas jadi pasti rusak. Kita harap dari Manokwari tapi kapal tidak jalan. Selama ini para pedagang sendiri yang kumpul uang baru mereka sewa kapal kayu untuk bawa barang dari Manokwari. Itu yang buat harga jadi naik karena stok yang masuk terbatas, “ ucap Ekber. (Nday)

Pos terkait