25 Anggota DPRD Selayar Ikut Orientasi di BPSDM Sulsel

MAKASSAR – Sebanyak 25 anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Selayar yang baru dilantik periode 2019-2024, mengikuti orientasi yang dilaksanakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Sulawesi Selatan di Hotel Max One Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (2/9/2019).

Orientasi tersebut dibuka oleh Wakil Bupati Kepulauan Selayar Dr. H. Zainuddin, S.H., M.H. dikonfirmasi, Wabup mengatakan bahwa orientasi DPRD itu mengandung makna yang sangat penting bagi anggota dewan. Karena tujuannya adalah meningkatkan pemahaman terhadap tugas pokok dan fungsi anggota dewan selaku unsur pemerintahan daerah.

“Kemampuan ini berarti akumulasi dari pengetahuan, keterampilan, semangat bagi anggota dewan, istilah pemerintahan daerah artinya kepala daerah bersama dengan DPRD. Oleh karenanya kata dia membangun kerjasama adalah sesuatu yang maha penting untuk mewujudkan percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat” Kata Wabup

Baca Juga :   Antisipasi KARHUTLA Personel Polsek Bontomatene Selayar Rutin Patroli di Hutan

Menurut Zainuddin, anggota DPRD yang baru wajib mengikuti orientasi, karena telah diatur dalam peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 14 tahun 2018 tentang perubahan atas Permendagri nomor 133 tahun 2017 tentang orientasi dan pendalaman tugas anggota DPRD provinsi, kabupaten/kota.

Pada kesempatan yang berbeda Wabup Kepulauan Selayar juga menjadi pemateri dalam orientasi itu, dengan topik isu-isu strategis daerah.

“Kalau kita bicara tentang Selayar, isu yang paling strategis adalah isu di sektor pariwisata, kelautan dan perikanan. Saya titipkan bahwa yang menjadi primadona pembangunan Selayar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat adalah di sektor pariwisata, sektor kelautan dan perikanan,” terangnya.

Sekalipun demikian lanjut Zainuddin bahwa kita tidak boleh lupa pada sektor penunjang, yaitu pertanian, perkebunan, peternakan dan perindustrian, sebab sektor penunjang ini sudah sangat familiar dengan masyarakat, bahkan sudah menjadi andalan masyarakat.

Baca Juga :   Duh, Parkir Disamping MARI Rp 10 Ribu di Pasar Senggol Rp20 Ribu...Makassar Dikuasai Preman?

“Oleh karena itu agar sektor pariwisata, kelautan dan perikanan menjadi familiar bagi masyarakat diperlukan perubahan pola pikir dari masyarakat itu sendiri,” tutup Zainuddin.

(Humas/IM/As)

Pos terkait