MANOKWARI- Kepolisian Daerah Papua Barat berduka, salah satu prajurit terbaik, Ipda Abraham Felle yang menjabat sebagai Kapolsek Fak-fak timur menghembuskan nafas terakhir saat menjalani tugas Patroli Cipta kondisi menjelang 17 Agustus 2019.
Kronogis kejadian bermula saat almarhum bersama rekan diantaranya Aipda Ferdinando Wandamo, Unyil fuad, La Felle, dan La Pele hendak melaksanakan operasi cipta kondisi HUT RI ke 74 (16/8/19), sekira pukul 11.00 wit dengan menggunakan sepeda motor.
Selanjutnya pada pukul 24. 45 wit, Kapolsek bersama 4 saksi sampai di ujung jalan kemudian melanjutkan dengan berjalan kaki sekitar 300-500 meter dikarenakan ruas jalan tidak dapat dilalui kendaraan bermotor.
“Kami berduka karena salah satu prajurit terbaik dikabarkan telah meninggal dunia saat sementara menjalankan tugas operasi cipta kondisi 17 Agustus di Fak-Fak timur. Mereka awalnya menggunakan motor namun saat jalan tidak dapat dilalui kendaraan, mereka kemudian berjalan kaki sekitar 300 sampai 500 meter,” jelas Kapolda Papua Barat melalui Kabid Humas AKBP. Mathias Krey, Jumat (16/8/19).
Menurut saksi, Unyil Fuad saat berjalan kaki Almarhum memimpin di depan dengan menggenggam senpi dan senter. Tiba-tiba almarhum diketahui menginjak tumpukan kayu bekas sensoran dengan posisi tumpukan kayu melintang dipinggir jalan sehingga terpeleset dan jatuh ke belakang.
“Keempat saksi kemudian menghampiri namun saat dipanggil-panggil dan menggoyangkan badan tidak ada jawaban darinya,” tambah AKBP. Mathias.
Para saksi langsung menuju motor untuk memanggil ambulance guna memberikan pertolongan, dan pukul 02.00 wit barulah almarhum dievakuasi ke RSUD Fakfak yang kira-kira berjarak 80 km dari lokasi kejadian.
“Jarak dari tempat kejadian ke rumah sakit sekitar 80 km dan baru sampai pada jam 04.30 wit sejak berangkat pukul 02.00 wit. Pada pukul 05.00 wit, pihak medis yang memeriksa memberi kabar bahwa Ipda Abraham Felle telah meninggal dunia.” tandasnya.
Kini jenasah Almarhum telah disemayamkan di rumah duka dengan alamat Aspol Fakfak. Semoga jasa dan pengorbanan selalu dikenang, serta menjadi sejarah bagi institusi kepolisian Republik Indonesia terkhususnya Polda Papua Barat. (sgf).
