Pegawai Kominfo Wondama Ditemukan Selamat, Bertahan 5 Hari di Pulau Auri Makan Kelapa dan Ikan Busuk

WASIOR – Enam pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Teluk Wondama bersama satu orang motoris dari Dinas Perhubungan yang mengalami hilang kontak saat melakukan perjalanan dengan perahu ke Kepulauan Auri, Distrik Roon berhasil ditemukan dalam kondisi selamat dan sehat, pada Rabu pagi (8/4).

Mereka ditemukan di Pulau Abaruki, salah satu pulau di gugusan Kepulauan Auri setelah 4 hari dinyatakan hilang. Mereka semuanya telah dievakuasi ke kota Wasior pada Rabu sore.

Proses pencarian dilakukan oleh tim gabungan terdiri dari Basarnas, Polsek Wasior, Kodim Persiapan, BPBD, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Dinas Kominfo dan Lurah Wasior. Pencarian telah dimulai sejak Selasa (7/12) namun kapal yang digunakan tim pencari gagal mencapai lokasi karena dihadang ombak laut yang cukup besar.

Selanjutnya pada Rabu pagi, tim gabungan kembali bergerak menggunakan armada yang lebih besar milik Satuan Polair Polres Teluk Wondama dan Dinas Kesehatan.

“Tadi pagi kami bergerak jam 06.45 (WIT) menggunakan speed Polairud dan Dinas Kesehatan. Sempat mesin mati tapi puji Tuhan boleh bergerak berasama. Memang ombaknya masih cukup besar tadi badan kami basah semua,”jelas Kasdim Persiapan Teluk Wondama Mayor Edison Yepese usai pemeriksaan kesehatan para korban di RSUD Teluk Wondama.

Saat ditemukan, ke-6 pegawai Dinas Kominfo bersama sang motoris dalam kondisi yang masih baik meskipun sudah diterpa rasa putus asa. Hanya satu diantara mereka yang jatuh sakit karena mengalami infeksi lambung. Selama 4 hari mereka berupaya bertahan hidup dengan logistik yang terbatas.

Baca Juga :   Ada Pertalite dan Pertamax, BBM di Wasior Dijamin Tidak Langka Sampai Akhir Bulan

“Teman-teman bisa bertahan di lapangan walaupun mungkin ada 1 orang sudah tumbang (sakit maag), sudah sampaikan kata-kata terakhir tapi dengan pertolongan Tuhan semua berbeda. Tapi sudah dalam kondisi sehat sekarang,”tutur Yepese.

“Puji Tuhan kita bisa diijinkan ketemu di Pulau Abaruki. Sebelumnya mereka di (Pulau) Rouw, bertahan selama 3 hari dengan makan ikan umpan yang sudah membusuk yang dipanasin lagi (dijemur), “jelas Komandan BKO Kodim Persiapan Teluk Wondama itu.

Makan Kelapa dan Ikan Busuk

Heri Barakhael, salah satu dari rombongan Dinas Kominfo mengungkapkan, mereka sebenarnya sudah bergerak keluar dari Kepulauan Auri, tepatnya di Pulau Rouw pada Sabtu sore (4/12).

Namun baru beberapa meter dari pantai mereka dihadang ombak besar yang mencapai 3 meter. Sang motoris lantas balik haluan kembali ke Pulau Rouw.

Melihat kondisi cuaca yang tidak bersahabat, Heri selaku kepala rombongan memutuskan untuk bertahan di pulau menunggu sampai cuaca membaik. Dia lantas menyiapkan perencanaan untuk bisa bertahan dengan setidaknya selama 5 hari.

“Kami juga sudah memprediksi keadaan logistik kami, kami bisa bertahan berapa lama. Kami sudah survive, bahan makanan apa yang bisa kami pakai untuk hidup di situ,”cerita Heri.

Baca Juga :   Mantap, RSUD Wondama Kini Bisa Periksa Spesimen Covid-19 Pakai TCM

Untuk menjaga stok logistik, Heri membuat pengaturan pola makan dirinya bersama ke-6 rekannya. Sebisa mungkin mereka menghemat persediaan beras sebanyak 20 Kg yang mereka bawa.

“Saya atur, kalau pagi kita makan nasi berarti siang makan kelapa, malam baru masak nasi lagi. Untung di Pulau Rouw itu ada kelapa jadi kita bisa makan kelapa tua untuk tahan-tahan.

Kami juga makan ikan umpan yang kami bawa untuk mancing. Walaupun sudah agak busuk tapi kita jemur kemudian bakar. Kami juga makan sayur gedi yang masyarakat tanam di situ, ”ungkap Kepala Seksi Layanan Informasi Dinas Kominfo itu.

Memasuki hari ketiga, beberapa di antara mereka sudah mulai panik dan kuatir akan keselamatan mereka. Salah satu dari mereka bahkan jatuh sakit karena terserang maag. Kondisi kian rumit setelah mesin perahu mengalami kerusakan.

Banyak dari mereka mulai putus asa. Heri berupaya meyakinkan rekan-rekannya bahwa kalaupun cuaca tak kunjung membaik pasti bantuan pasti akan datang.

“Akhirnya kita terdampar dan puji Tuhan, kita bisa perbaiki mesin dan dengan kondisi ombak yang begitu besar kita bisa menuju ke (Pulau) Abaruki dengan perlahan-lahan. Meski keadaan ombak saat itu 2-3 meter.

Baca Juga :   KPU Wondama Tetapkan DPS Pilkada 26.287 Pemilih, Bertambah 384 Pemilih dari DPT Pemilu 2019

Ketika kita sampai di Abaruki kita melihat masyarakat, timbul kesan air mata jatuh akhirnya kita bisa selamat pada titik pertama, “ujar dia.

Kebahagian mereka memuncak setelah pada Rabu siang muncul speedboat yang ternyata merupakan tim gabungan yang melakukan pencairan dia bersama rekan-rekannya. Rasa putus asa yang sempat hinggapun terbang seketika. Mereka akhirnya bisa pulang dengan selamat.

“Terima kasih atas pertolongan dari semua pihak sehingga kami bisa selamat,”ucap mantan pegawai Dinas Perikanan Wondama.

Kepala Unit SAR Wasior Kur Fauzi bersama Kapolsek Wasior Ipda Rizky Cahyo dan Lurah Wasior Ickbal Marani yang ikut tergabung dalam tim pencairan mengaku puas dan lega karena proses pencairan yang berlangsung selama dua hari akhirnya membuahkan hasil yang menggembirakan. Dia menyebut hal itu tercapai berkat sinergi dari semua pihak.

“Dari Basarnas sangat berterima kasih karena sinergi ini sangat membantu kami. Basarnas tidak akan bisa bergerak sendiri. Basarnas hanya bisa bergerak dengan potensi-potensi yang ada.

Ketika kita mendengar keadaan darurat wajib kita semua ikut membantu. Meskipun tanpa ada imbalan apa-apa tapi nanti akan dibalas oleh Tuhan,”ucap Fauzi. (Nday)

Pos terkait