Belum Ada Ijin Reklamasi, Café Terapung Asia di Wasior Dilarang Beroperasi

WASIOR – Café sekaligus rumah makan terapung milik Asia Motor yang berlokasi di Miei, Kampung Maniwak Distrik Wasior Kabupaten Teluk Wondama dilarang beroperasi untuk sementara waktu.

Pelarangan dilakukan oleh Pemerintah Distrik Wasior lantaran bangunan café yang berdiri di atas lahan hasil reklamasi pantai diketahui belum mengantongi ijin resmi. Termasuk kajian analisis dampak lingkungan (Amdal) mengingat kawasan pantai itu banyak dipenuhi pohon mangrove.

“Aktivitas di sini kami minta hentikan dulu. Kami tidak melarang membangun tapi kami ingin supaya semua prosesnya berjalan dengan baik. Ini mangrove jarang kami tebang tapi ini ada yang ditebang. Dan sudah ada penimbunan ke laut, harusnya ada ijin dulu baru membangun,“kata Kepala Distrik Wasior Anthonius Alex Marani sewaktu melakukan inspeksi mendadak ke Café Terapung Asia, Rabu siang (8/12).

Baca Juga :   Bupati Imburi : Kami Kehilangan Putera Terbaik

Dalam sidak itu Kepala Distrik Wasior didampingi Kepala Kampung Maniwak Metusalem Paduai juga perwakilan dari Gereja GKI Jemaat Sjen Jesus Bje Radja Miei Meli Torey serta sejumlah warga.

Sidak dilakukan untuk menindaklanjuti laporan warga yang mencurigai adanya praktik tidak terpuji di Café Terapung Asia berupa penjualan minuman beralkohol serta keberadaan wanita penghibur.

“Kami ke sini untuk mengecek dan mengklarifikasi laporan masyarakat bahwa di sini ada karaoke yang ada minum-minum dan didamping ladies. Ternyata tidak benar, di sini tidak ada aktivitas-aktivitas yang negatif.

Jadi saya sampaikan bahwa tidak boleh ada hal-hal seperti itu di sini karena di sini daerah situs religi sehingga siapapun harus menjaga itu, “ucap Alex di hadapan pemilik café yang biasa disapa Ibu Asia.

Ibu Asia menyatakan tidak keberatan dengan pelarangan aktivitas café terapung miliknya untuk sementara waktu. Dia beralasan tidak tahu kalau mendirikan bangunan di atas lahan reklamasi harus memiliki ijin tersendiri.

Baca Juga :   Ajak Menangkan Jokowi-Ma'ruf, Imburi : Presiden yang Pernah ke Wondama Jokowi to, Jadi Itu Sudah !

“Tidak masalah kalau ditutup. Sekarang saya baru tahu karena tidak dijelaskan. Dari awal warga sudah mengijinkan tapi sekarang bilang begini. Saya belum tahu jalur-jalurnya untuk perijinan itu bagaimana, “kata Ibu Asia.

Terkait informasi perihal adanya praktik minum-minuman keras dan keberadaan wanita penghibur, Ibu Asia dengan tegas membantah. Dia menyatakan café miliknya hanya menyediakan jasa kuliner dengan mengusung konsep alam dan pantai.

“Tidak ada jual minuman dan tidak ada sediakan ladies. Saya ini rumah makan, saya juga marah dibilang begitu. Tidak ada sampai jual perempuan di sini, itu tidak ada sama sekali. Bapak boleh cek kos, saya punya kunci serep semua ada, “ujar Ibu Asia.

Dia juga mengklaim dalam pembangunan maupun operasional café Asia tetap memperhatikan aspek lingkungan. Salah satunya adalah tidak menebang pohon mangrove.

Baca Juga :   Sambut Peresmian KRI Teluk Wondama, PNS Pemkab Wondama Kerja Bakti Bersihkan Pelabuhan Wasior

“Manggrove tidak kami tebang malah kami piara. Memang ada yang kami tebang karena menghalangi fondasi tapi yang lain kami jaga, “lanjut Ibu Asia yang menyatakan siap mengurus ijin reklamasi dan Amdal. (Nday)

Pos terkait