Syukuran Lepas Sambut 2019-2020, Gereja Papua Dorong Persekutuan yang Kuat Gereja dengan Pemerintah

WASIOR – Syukuran lepas sambut tahun 2019 ke tahun 2020 yang digelar Persekutuan Gereja- Gereja Papua Provinsi Papua Barat (PGPP-PB) di gedung Sasana Karya, kompleks kantor bupati Teluk Wondama, di Isei, Selasa malam berlangsung meriah namun hikmat.

Kegiatan yang dihadiri Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan dan Bupati Teluk Wondama Bernadus Imburi itu diharapkan menjadi sarana membangun persekutuan yang kuat antara gereja dengan pemerintah.

Bacaan Lainnya

Ketua PGGP-PB Pendeta Sherly Parinussa pada kesempatan itu mengingatkan para pemimpin di Papua Barat agar menampilkan keteladanan yang baik bagi rakyat. Kepada para pemimpin Kristen, Pendeta Sherly berharap mereka benar-benar mengamalkan Firman Tuhan dalam kehidupan nyata.

Baca Juga :   BBM di Wondama Sering Langka, Ternyata Kuota Premium Sudah Dua Kali Dipangkas BPH Migas

“Kita berharap para pemimpin kita mulai dari gubernur, bupati dan pimpinan OPD tidak hanya mengucap firman hanya lips service tapi kata-kata itu harus dihidupi mulai dari diri para pemimpin itu sendiri. Itu adalah keteladanan. Rakyat lihat Firman itu hidup melalui karakter, sifat dan pola hidup para pemimpinnya.“ ucap Pendeta Sherly.

Gubernur Dominggus dalam sambutannya, berharap, semangat Natal tahun 2019 yakni menebar kedamaian dan merajut persahabatan sejati dengan sesama manusia tetap hidup dalam setiap persekutuan umat Kristen di Papua Barat di sepanjang tahun 2020 ini.

Syukuran lepas sambut tahun 2019 ke tahun 2020 (PGPP-PB)

“Jangan memadamkan damai di tengah sesama. Ketika kita mengasihi sesama tanpa memandang suku, agama dan status sosial maka kita telah berlaku adil dan mewujudkan Yesus melalui diri kita sebagai gereja yang hidup,“ pesan orang nomor satu Papua Barat.

Baca Juga :   Pemkab Wondama Minta Tambahan Kuota BBM Subsidi ke BPH Migas

Sebelumnya, Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Papua Barat Sudirman Manihuruk mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan tersebut. Dia mengatakan, membangun persekutuan yang kuat antara gereja dan pemerintah adalah bagian dari upaya nyata merawat kerukunan di Papua Barat.

“Membangun persekutuan yang kuat antara gereja dan pemerintah seperti tujuan dari kegiatan ini adalah menjadi kebutuhan kita saat ini. Karena kerukunan itu bukan sesuatu yang sudah jadi tetapi dibuat menjadi ada,“ ujar Sudirman.

Syukuran pisah sambut tahun 2019-2020 diisi dengan ibadah syukur dan seminar rohani yang melibatkan berbagai denominasi gereja di Papua Barat dan Kabupaten Teluk Wondama. (Nday)

Pos terkait