Toraja Utara, kabartimur.com- Kepemimpinan orang nomor satu di Kabupaten Toraja Utara, Yohanis Bassang yang akrab disapa Ombas menuai sorotan dari Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia ( PMTI ).
Pasalnya PMTI sukses menggelar The Legend Of Pong Tiku Tema rangkaian perayaan peringatan HUT Pahlawan Nasional Pong Tiku pada tanggal 3 – 10 Juli 2024 di Toraja Utara . Sejumlah kegiatan berhasil dihelat dari pelayanan kesehatan dan sosial, cerdas-cermat hingga pertandingan dan lomba.
Namun begitu rupanya pihak panitianya tetap merasa kecewa dengan sikap pemerintah setempat yang bersikap acuh dan terkesan tak mau tahu kegiatan mereka. Ombas tak luput dan jadi sasaran sorotan kritikan .
Keberadaan dan sikap Yohanis Bassang ( Ombas ) bupati Toraja Utara jadi bulan- bulanan menuai kritik pedas lantaran pelayanan pemerintahan dalam mendukung kegiatan mengecewakan.
Dr.dr Heber Bombang ketua panitia nasional The Legend Of Pong Tiku mengatakan sikap pemda yang ditunjukkan bupati Toraja Utara tak melayani serta mengayomi. Ia melontarkan pernyataan dan kritikan terhadap gelagat serta gaya kepemimpinan Ombas di Toraja Utara.
Kesan itu kata dia, juga terjadi dalam memimpin sehingga kerap mengambil tindakan kontraversi seperti pergantian sepihak pejabat serta kebijakan pemerintahan lainnya.
” Tidak melayani dan mengayomi, terkadang bertindak semena-mena, gaya kepemimpinannya kaku, jangan heran kalau itu memengaruhi gaya kepemimpinannya yang kontraversi, jauh dari paham kepemimpinan budaya Toraja tentang bagaimana keadaban nilai luhur siangga’ ( saling menghargai .red ), pemimpin itu melayani, ” katanya seraya menyebut pernyataanya sebagai kesan pribadi dan bagian dari warga Toraja Utara.
Kekecewaan para diasfora Toraja yang berhimpun di PMTI menyala menyusul sikap pemda menuduh kegiatan yang mereka gelar tak melalui koordinasi hingga menyulut kesan negatif pelayanan pemerintahan di Toraja Utara, padahal mereka mengklaim sudah menemui pihak pemda melalui sekda untuk bisa difasilitasi menemui bupati namun tak berhasil.
Menanggapi hal tersebut, pemda Toraja Utara melalui sekda Salvius Pasang mengatakan pihaknya tak menerima disebut tak melayani atau tidak koordinatif apalagi mau disalahkan . Kritik atau masukan itu sangat boleh tetapi tepat dan pada tempatnya.
” Mestinya harus paham dan tahu mekanisme, bupati dan pemda tidak ada yang salah, justru mereka ( PMTI.red ) yang tidak koordinatif, ini pemerintahan punya aturan yang resmi, kami tidak pernah menerima surat resmi mengenai kegiatan mereka, soal HUT pahlawan Pong Tiku itu kewenangan kami karena itu perayaan dan acara resmi dan sudah rutin,” jelas Salvius, Kamis 11 Juli 2024.