ENREKANG GO CAKRAWALA,–Bupati Enrekang H. Muslimin Bando, terkesima melihat data warga yang masih dibawah kategori miskin, sampai 2017 tidak ada perubahan alias jalan ditempat, sehingga menurutnya semua OPD utamanya terutama para Kepala Desa yang paling tau persiskondisi warganya, mana yang miskin dan mana yang memang hanya mengaku miskin.
“Bagaimana ini Pak camat, apa saja yang dikerjakan itu SKPD kalau kelapangan, data kemiskinan kok jalan di tempat, ada apa, pasti ada yang salah, memang banyak fihak yang tidak mau mengakui kenyataan yang ada.”tanya Muslimin Bando, saat digelar sosialisasi pemutahiran data oleh dinas Sosial, di ruang Pola Bupati, Rabu, 18 Ok5ober 2017.
Bupati Enrekang H. Muslimin Bando juga merasa sangat kesal dengan kondisi warga miskin yang masuk dalam data miskin yang dianggapnya tidak masuk diakal, dengan banyaknya anggaran yang digelontorkan Pemerintah daerah, dengan maksud untuk menurunkan tingkat kemiskinan di Kabupaten Enrekang, data tersebut seharusnya difalidasi ulang melalui satu Pintu saja, agar tidak terjadi tumpang tindih data yang sebenanya.
“Mana semua itu bantuan Kambing, bantuan pompa, cultifator, bibit bibit dan banyak lagi, jangan sampai salah bagi baginya, yang tidak perlu lagi diberikan alsintan karena sudah punya, yah berikan lagi bagi warga yang butuh dan layak”tegur MB.
Selanjutnya dihadapan peserta rapat H. Musimin Bando juga mengharapkan kepada semua OPD dan Kepala desa pihak terkait lainnya yang bersentuhan langsung dengan masyarakat agar bersama sama mencari dimana letak kesalahannya.
“Saya minta Kepada Kepala Desa agar membuat Baliho, dan dipasang disudut sudut jalan Desa, baliho tersebut bertuliskan,
Menerima Pendaftaran Keluarga Miskin, kemudian dibawahnya, dengan syarat ada 6 Kriteria yang dimaksud masuk dalam kategor warga Miskin, biaya Baliho saya yang tanggung.”tutup Muslimin Bando (MB), 18/10). Zaini.
Ket. Gambar : Dokumentasi saat Bupati Enrekang, Muslimin Bando menyerahkan 500 ekor Kambing siap Bunting, kepada warga miskin, di Kecamatan Maiwa untuk tidk lagi miskin.
