MANOKWARI — Wakil Bupati manokwari Edy Budoyo menutup secara resmi kegiatan Festival Rebana klasik dan Al-Banjari tahun 2020 yang digelar dalam rangka Haul K. Bukhori ke XVII, Dies Natalis Maulididiyah yayasan pendidikan Salafiyah ke XXI dan Dies Maulidiya Majelis Munajat dan Sholawat, di halaman Yayasan Pendidikan Salafiyah SP 03 jalur 3 dalam Minggu 22 Maret 2020.
Acara yang dihadiri oleh ratusan umat Muslim dan Para pejabat dari Kabupaten Manokwari serta anggota DPRD Manokwari ini diisi pula dengan ceramah keagamaan yang dibawakan oleh Ustad KH. Muh Jauhari MPd. dan Habib Fahmi Assegaf
Dalam kesempatan itu wakil Bupati Edy Budoyo menyampaikan sambutan menyatakan memberikan bantuan sumbangan uang senilai 10 juta rupiah.
“Saya juga sebagai umat muslim menyumbang 10 juta rupiah ya sekedar meringankan beban panitia untuk mengurangi defisitnya, semoga bermanfaat bagi kita semua” kata Edy Budoyo.
Dalam Sambutannya Edy Budoyo menyampaikan bahwa sesuai petunjuk bapak bupati Manokwari kegiatan Festival Rebana Klasik dan Al-Banjari ini akan menjadi agenda Tahunan Kabupaten manokwari.
Dengan kegiatan ini para peserta mampu mengajarkan dan mensiarkan ajaran agama Islam sesuai dengan amanah yang telah diberikan sehingga sebagai umat beragama dan sebagai mitra pemerintah terus bersinergi dalam mewujudkan masyarakat Manokwari yang berbudaya maju, damai aman dan sejahtera.
“Islam sangat menjunjung tinggi nilai seni, terlebih ketika seni dibentuk meningkatkan gairah budya dan pendidikan, oleh karena itu harapan kita agar para pserta yang sudah mendapat juara dalam festival ini agar terus mengasah semangat dan talenta yang sudah ada untuk dipakai membangun keunggulan seni yang bernafaskan kerohanian masyarakat memperkokoh sendi-sendi moral dan spiritual kehidupan umat dan masyarakat” tutur Edy Budoyo.
Edy Budoyo juga berharap kepada semua peserta yang belum mendapat juara agar terus semangat karena sudah menampilkan yang terbaik, kalah menang adalah hal yang biasa dalam sebuah perlombaan.
Selain itu Edy juga berharap kepada seluruh masyrakat di tanah Arfak agar tidak terpancing oleh isu-isu yang tidak bertanggung jawab yang bisa memecah belah kehidupan harmonis, khususnya dalam menghadapi pesta demokrasi pemilihan Bupati dan wakil Bupati mendatang, perbedaan itu adalah hal yang biasa.(*/Htp)
