WASIOR – Serapan anggaran Kabupaten Teluk Wondama sampai dengan akhir triwulan kedua tahun 2021 baru mencapai kisaran belasan persen. Bupati Hendrik Mambor menyatakan kecewa dengan rendahnya daya serap anggaran tahun ini.
“Serapan anggaran kita sampai saat ini masih 13,1 persen. Mestinya memasuki triwulan ketiga sudah mencapai 50 persen, jadi ini sangat memprihatinkan sekali, “ucap Mambor saat memberi arahan pada pembukaan Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Pemerintahan antara Kabupaten, Distrik dan Kampung yang dilakukan secara virtual, Rabu (28/7/2021).
Bupati menyebut, hal yang membuat daya serap keuangan tahun ini menjadi tidak bisa maksimal dipengaruhi oleh penggunaan aplikasi SIPD (Sistim Informasi Pembangunan Daerah) yang ternyata belum bisa diimplementasikan secara penuh karena berbagai kendala seperti kemampuan aparatur yang belum memadai juga jaringan internet yang tidak stabil.
Untuk menyiasati itu Pemkab Wondama kembali menerapkan aplikasi SIMDA (Sistim Informasi Manajemen Daerah) untuk mendukung SIPD. Kondisi itulah yang menurut bupati membuat proses realisasi keuangan daerah menjadi terhambat.
Karena itu Mambor meminta tim anggaran juga organisasi perangkat daerah terkait agar segera mencari formula yang tepat sehingga realisasi keuangan dapat berjalan dengan lancar sehingga serapan anggaran daerah bisa meningkat.
“Saya harap OPD terkait segera melakukan langkah agar tidak menghambat daya serap keuangan dan tidak menghambat tata kelola keuangan daerah,”ujar bupati.
Lebih lanjut, bupati ketiga Wondama itu juga menekankan kepada semua pimpinan perangkat daerah, para kepala distrik dan kepala kampung agar Menyusun kebijakan dan orientasi pelayan yang baik secara koordinatif, sinergis dan kolaboratif.
“Hilangkan ego sektor. Hindari membuat kebijakan sendiri tanpa melibatkan sektor lain khususnya yang mempengaruhi masyarakat di kampung, libatkan kepala distrik dan kepala kampung dalam mengeluarkan kebijakan, “pesan orang nomor satu Wondama. (Nday)