Seminar Masterplan Situs Aitumeiri, Mambor Pastikan Pembangunan Dimulai Tahun 2022

WASIOR – Bupati Teluk Wondama Hendrik Mambor menyatakan penataan kawasan situs Aitumeiri di Miei, Wasior akan dimulai pada tahun 2022.

Dengan penataan yang baik dan berkelanjutan diharapkan nilai-nilai religius serta sejarah Aitumeiri sebagai Pusat Peradaban Orang Asli Papua bisa kembali bangkit.

Hal itu disampaikan Mambor pada saat membuka Seminar Masterplan Kawasan Aitumeiri di Aula Sasana Karya, Kantor Bupati Teluk Wondama di Isei, Senin (13/12).

“Ini penting untuk generasi mendatang. Kita harus lakukan sesuatu walaupun kecil. Kita semua punya tanggung jawab moral untuk menata kembali Aitumeiri, “ucap Mambor.

Seminar itu diikuti secara offline dan online oleh sejumlah tokoh antara lain Ketua Sinode GKI di Tanah Papua Pendeta Andrikus Mofu dan Tenaga Ahli Gubernur Papua Barat Bidang Pertanahan Nicolas Wanenda.

“Kita harus mulai, tahun depan kita mulai bangun mungkin untuk kawasan inti dulu, nanti bupati-bupati berikut yang lanjutkan. Kita akan tata dengan baik supaya harapannya ke depan, orang yang datang akan merasakan suasana rohani yang luar biasa sehingga dia merasa diberkati, “lanjut orang nomor satu Wondama itu.

Baca Juga :   Perahu Bermuatan 9 Orang Terbalik di Wondama, Satu Orang Meninggal dan Satu Masih Hilang

 

Untuk diketahui, Aitumeiri merupakan tempat dibukanya pendidikan formal pertama di Tanah Papua. Di tempat itulah orang Papua mulai mengenal menulis, membaca dan berhitung sekaligus menyanyi dengan menggunakan not balok.

Tokoh utama di balik itu adalah Ishak Semuel Kijne, penginjil asal Belanda yang memulai karyanya di Aitumeiri pada periode 1925.

Adapun masterplan atau rencana induk penataan kawasan Situs Aitumeiri dirancang oleh tim ahli dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogja.

Dalam perencanaannya, kawasan Aitumeiri dahulu dibangun oleh Zendeling I.S. Kijne akan dibagi dalam 4 zona dengan mengusung tema yang berbeda-beda.

Yakni zona 1 yang meliputi kawasan Batu Inspirasi mengusung tema wisata alam dan wisata spiritual. Zona 2 yang mencakup rumah tempat tinggal I.S Kijne, asrama para siswa, aula dan sekolah dijadikan kawasan wisata pendidikan dan keagamaan.

Baca Juga :   Pelayaran Kembali Dibuka, KM. Margareth Bawa 80 Penumpang dari Wasior ke Manokwari

Selanjutnya zona 3 yang meliputi Batu Peradaban, lapangan sepak bola Miei dan kawasan sekitarnya dikembangkan sebagai wisata olahraga dan kebudayaan. Dan zona 4 meliputi kawasan pesisir pantai di sebelah depan situs akan mengusung konsep wisata pesisir.

“Empat titik itu yang akan jadi fokus kita, “kata Singgih Pitoko, tim ahli dari UGM yang hadir langsung menyampaikan rancangan masterplan Situs Aitumeiri.

Sinode GKI di Tanah Papua menyambut baik rencana penataan dan pembangunan kembali Situs Aitumeiri oleh Pemkab Teluk Wondama. Ketua Sinode mengajak semua pihak khususnya masyarakat asli Papua untuk mendukung langkah itu.

“Kawasan Bukit Aitumeri harus diberikan perhatian sebagai bagian dari pembanguan spiritual untuk membangun bangsa ini ke depan. Atas nama Sinode GKI dan seluruh masyarakat tanah Papua kami sampaikan apresiasi, rasa bangga dan terima kasih kepada Bupati dan seluruh jajaran Pemkab Teluk Wondama yang telah memberi perhatian,”kata Pendeta Mofu. (Nday)

Pos terkait