Hingga saat ini Andrean bocah yang nyaris9 lumpuh akibat mengidap penyakit yang belum diketahui penyebabnya, belum juga mendapat perhatian dari pemkab Tana toraja.
Padahal dalam salah satu visi misinya Nicodemus biringkanae menempatkan masalah kesehatan sebagai salah satu program penting dalam periodenya.
Namun kenyataannya Andrean yang ternyata masih satu kampung di Lembang Banga, Kecamatan Rembon kampung Karassik, rumahnya hanya berjarak sekitar 1 km dari rumah orang nomo rsatu di tana toraja.
Menurut Elisabeth saat penyakit anaknya mulai diangkat oleg media yang menyoroti buruknya pelayanan kesehatan di tana toraja barulah kepala puskesmas setempat mendatangi rumahnya.
Itupun mereka tidak memeriksa keadaan Andrean. “Kepala puskesmas datang dan menyarankan agar mengurus BPJS, itu saja pak. Padahal saya berharap mereka memeriksa Andrean,”ujar Elisabeth saat ditemui kabartimur.
Hal ini tentu sangat bertentangan dengan pujian menkes yang mengatakan jika Bupati tana toraja sangat memperhatikan masalah kesehatan warganya, kenyataannya bocah Andrean sampai saat ini masih harus menahan sakitnya tanpa ada kepedulian dari pemkab tana toraja.
“Saya cuma orang miskin pak, saya tidak punya biaya untuk ongkos rumah sakit Andrean, makan sehari hari saja kami pas pasan,”ujar Elisabeth.
( Andarias Titus)
