Kampung Oya, Wilayah Paling Terpencil di Wondama Segera Terhubung Jaringan Telekomunikasi

WASIOR – Warga Kampung Oya, Distrik Naikere yang merupakan desa paling jauh dan terisolir di Kabupaten Teluk Wondama tidak lama lagi akan bisa terhubung jaringan telekomunikasi.

Kementerian Kominfo melalui BAKTI (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika) pada Selasa (14/6) lalu telah melakukan survey lokasi untuk pendirian menara BTS (base transceiver station) di Kampung Oya.

Survey dilakukan dengan menyewa helikopter karena Kampung Oya sejauh ini belum terhubung dengan jalan darat. Akses menuju kampung kecil yang terletak di wilayah paling barat Teluk Wondama itu memang hanya bisa dijangkau  dengan jalur udara.

Jika berjalan kaki maka dibutuhkan antara 3 sampai 4 hari lamanya menyusuri jalanan setapak di tengah hutan dengan medan yang cukup berat.

Kepala Dinas Kominfo Teluk Wondama Rusman J. Tingginehe usai melepas tim survey menuju Oya di Bandara Wasior menyatakan bersyukur karena pemerintah pusat akhirnya menjawab permohonan Pemkab Teluk Wondama.

Baca Juga :   Puskesmas dan Rumah Sakit di Wondama Diminta Proaktif Laporkan Data Kasus HIV/AIDS

Kehadiran BTS di Oya, kata Tingginehe memang sudah sejak lama dirindukan masyarakat setempat. Termasuk bagi Pemkab Teluk Wondama sendiri.

Pasalnya sudah sekian lama masyarakat setempat nyaris tidak bisa berhubungan dengan dunia luar. Sulitnya medan serta letak Oya yang jauh di pedalaman menyulitkan Pemda menghadirkan infrastruktur telekomunikasi.

“Kami bersyukur dan berterima kasih. Harapan kami dari kejadian 2019 (kematian seorang petugas medis saat bertugas di Oya) sekarang kita baru bisa melakukan survey karena terbatasnya transportasi,” ujar Tingginehe.

Dengan telah dilakukan survey, diharapkan pembangunan menara BTS di Kampung Oya dapat segera dilakukan sehingga warga setempat bisa secepatnya bisa menikmati kemajuan.

“Rencana tahun ini jika segala sesuatu berjalan dengan baik, BTS Kampung Oya sudah dapat berdiri. Kami mohon dukungan dari semua pihak terutama masyarakat Teluk Wondama, “lanjut mantan Kepala Dinas Perikanan Teluk Wondama itu.

Baca Juga :   Sudah Punya Nomor Pilihan, Pasangan Auri-Auparay Pastikan Siap Terapkan Protokol Covid-19

Bersamaan dengan keberangkatan tim survey, Dinas Kominfo Teluk Wondama juga menyerahkan satu unit telepon satelit untuk Kampung Oya.

Telepon satelit itu merupakan pengadaan tahun anggaran 2021 namun belum bisa diserahkan karena terkendala transportasi.

Menurut Tingginehe, telepon satelit itu merupakan alat komunikasi alternatif sebelum Kampung Oya bisa terhubung jaringan seluler. Juga  sebagai cadangan ketika jaringan komunikasi seluler mengalami gangguan.

Penyerahan HP satelit dilakukan di Kantor Dinas Kominfo di Isei oleh Kepala Dinas Kominfo kepada Plt Kepala Kampung Oya Janes Seum dengan disaksikan Kepala Suku Oya Thomas Murai.

“Dulu kejadian mantri itu (meninggal saat bertugas di Oya) karena kekurangan obat karena tidak ada informasi.

Jadi harap kalau situasi darurat misalnya kekurangan obat bisa menghubungi kami dengan HP ini (telepon satelit). Kiranya apa yang kita berikan bisa bermanfaat untuk masyarakat di sana,”ucap Tingginehe. (Nday)

Baca Juga :   Bertemu Dandim Manokwari, Mambor Minta Kodim Teluk Wondama Secepatnya Definitif

 

Pos terkait