HUT Pekabaran Injil ke-168, Sinode GKI Serukan Pentingnya Menumbuhkan Moderasi Beragama

WASIOR – Umat kristiani di Tanah Papua termasuk di Kabupaten Teluk Wondama merayakan Hari Ulang Tahun Pekabaran Injil (HUT PI) ke-168 tahun pada 5 Februari 2023.

Sinode Gereja Kristen Injili (GKI) di Tanah Papua sebagai denominasi Kristen terbesar dan tertua di Tanah Papua menyerukan pentingnya terus menumbuhkembangkan moderasi beragama demi mewujudkan perdamaian, keadilan dan kesejahteraan di Bumi Cenderawasih.

“Orang moderat adalah orang yang bersikap wajar, biasa-biasa saja dan tidak ekstrem. Yang dituntut oleh moderasi beragama saat ini adalah mengedepankan sikap saling menghormati, menjaga dan bertoleransi tanpa harus menimbulkan konflik karena adanya perbedaan, “demikian Ketua Sinode GKI di Tanah Papua Pendeta Andrikus Mofu.

Hal itu disampaikan melalui sambutan tertulis yang dibacakan usai ibadah syukur HUT PI ke-168 di gereja GKI Jemaat Syalom Wasior, Minggu (5/2/2023).

Baca Juga :   DPRD Wondama Sahkan APBD-P 2019, Belanja Daerah Naik Jadi Rp 988 Miliar

HUT PI ke-168 mengusung tema sentral ‘Kasih Kristus Menggerakkan Kemandirian Gereja, Mewujudkan Keadilan, Perdamaian dan Kesejahteraan’.

Dalam konteks itu, Sinode juga menyerukan kepada umat GKI di Tanah Papua untuk terus mengimplementasikan moderasi secara kristiani yakni mengasihi Allah dan mengasihi sesama manusia.

Sementara itu, Sekretaris Klasis GKI Wondama Pendeta Leo Rumansara dalam refleksi HUT PI ke-168 di gereja Syalom Wasior menekankan bahwa masuknya Injil telah membuka tabir kehidupan baru bagi orang asli Papua.

Orang asli Papua sebelumnya hidup dalam alam kegelapan yang penuh dengan kejahatan dan kuasa iblis berupa saling bunuh, perang suku, berhala, dan tidak menerima orang lain dari luar komunitasnya.

Namun berkat kuasa Injil orang asli Papua akhirnya beralih menjadi ‘anak-anak terang’ yakni suatu peradaban baru yang berlandaskan cinta kasih dan kedamaian juga terbuka.

Baca Juga :   Masyarakat Wondama Dukung Otsus Lanjut, Namun Perlu Ada Perbaikan Pengelolaan

Terang Injil pula yang diyakini membuat Papua terus berkembang maju dalam segala bidang sebagaimana yang dinikmati sekarang ini.

“Karena itu kita sebagai buah dari pemberitaan Injil itu harus hidup bisa menjauhkan segala sesuatu yang bertentangan dengan Injil itu sendiri. Kita harus hidup sebagai anak-anak terang dengan mengamalkan Firman Tuhan itu dalam kehidupan hari lepas hari, “ pesan Rumansara.

Seperti diketahui, Injil pertama kali diberitakan bagi orang asli Papua di Pulau Mansinam, Manokwari pada 5 Februari 1855 oleh dua misionaris asal Jerman yakni Carl Wilhelm Ottow dan Johann Gottlob Geissler.

Di Kabupaten Teluk Wondama, umat GKI di Tanah Papua merayakan HUT PI ke-168 dengan ibadah syukur di masing-masing lingkungan. (Nday)

 

Pos terkait