Hendrik Mambor-Andi Kayukatuy dan Keping Sejarah yang Tercipta

Rabu, 5 Mei 2021 menjadi hari istimewa bagi Pasangan Hendrik Mambor dan Andarias Kayakutuy. Pada hari itu, tepat pukul 10.10 WIT, Mambor-Andi, demikian keduanya biasa disapa, resmi dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati Teluk Wondama untuk masa bakti 2021-2024.

Pelantikan mereka adalah sejarah baru. Keduanya tercatat sebagai orang pertama Wondama yang berhasil menjadi bupati dan wakil bupati dari jalur independen alias perseorangan.

Mambor dan Andi sukses menjadi pemimpin baru Wondama ‘hanya’ dengan modal KTP dari masyarakat.

Tidak hanya mengandaskan mimpi 3 pasang calon lainnya yang diusung partai politik, kemenangan pasangan yang dikenal dengan julungan HEMAT dalam Pilkada 2020 juga sekaligus mematahkan dominasi parpol dalam pentas perpolitikan di Kabupaten Teluk Wondama.

Sejak resmi menjadi daerah otonom baru pada 2003 – sebelumnya menjadi bagian dari Kabupaten Manokwari – Kabupaten Teluk Wondama telah melangsungkan 3 kali hajatan Pilkada. Dari tiga kesempatan itu yakni 2005, 2010 dan 2015, seluruhnya dimenangi oleh kontestan yang diusung parpol.

Memang Mambor dan Andi bukanlah pasangan calon Independen pertama di Indonesia termasuk di tanah Papua yang berhasil memenangi konstetasi Pilkada.

Namun demikian, apa yang diraih keduanya tetap layak dibilang sesuatu yang luar biasa. Setidaknya jika melihat betapa tidak mudahnya maju Pilkada melalui jalur perseorangan.

Selain persyaratan pencalonan yang tidak mudah – bahkan ada yang menyebut sangat sulit – sang calon independen dituntut memiliki modal sosial yang hebat sekurang-kurangnya memiliki popularitas yang tinggi serta citra diri yang positif di mata publik.

Baca Juga :   Indubri Kesal Ada Pejabat Wondama Paksa Naikkan Penumpang Tanpa Rapid Test

Inilah yang menjadi alasan kenapa kepala daerah dari jalur independen di Indonesia masih sangat sedikit bahkan terbilang langka.
Dalam Pilkada 2020 KPU Provinsi Papua Barat mencatat ada 5 pasang calon independen dari 5 kabupaten yang mendaftarkan diri.

Namun dari lima itu hanya dua yang lolos jadi peserta dan akhirnya tampil sebagai pemenang yakni Mambor-Andi di Teluk Wondama dan pasangan Untung Tamsil-Yohana Hindom di Kabupaten Fakfak.

 

Di Wondama sendiri baru dalam Pilkada 2020 untuk pertama kalinya terdapat kontestan yang maju melalui jalur perseorangan. Hal itu pula yang membuat sejak awal banyak pihak terkesan meremehkan kehadiran pasangan Mambor-Andi.

Namun kuatnya dukungan masyarakat serta perjuangan tak kenal lelah dari relawan HEMAT pada akhirnya membalikkan semua prediksi awal.

Bermodal dukungan 3.418 dukungan (KTP), keduanya dinyatakan lolos syarat pencalonan oleh KPU Teluk Wondama pada 21 Agustus 2020. Mambor-Andi berhasil merebut tiket Pilkada 2020 sekaligus mencatatkan diri sebagai kontestan independen pertama dalam kancah perpolitikan di daerah berjuluk Tanah Peradaban Orang Papua itu.

Pada hari itu, kepada awak media Mambor dengan yakin menyatakan bahwa sejarah baru akan tercipta. Sejarah yang dia tulis sendiri.

Baca Juga :   Perayaan Natal Tahun 2022 dan Menyambut Tahun Baru 2023 Bupati Manokwari Keluarkan Surat Edaran

Sejak pagi saya merenung kalau hari ini kami lolos maka ada hikmah yang saya rasakan. Maka atas pertolongan Tuhan, saya bersama pak Andi dan semua the founding fathers yang lain, dulu kami membuat sejarah membentuk kabupaten Teluk Wondama.

Dan untuk hari ini kami membuat sejarah lagi, mengedukasi masyarakat bahwa Pilkada bukan hanya dari jalur lain (partai) tapi bisa juga lewat KTP. Saya selalu katakan bahwa rakyat bisa mengusung calonnya dan memenangkan calonnya (dengan KTP), “ kata Mambor pada saat itu.

Meski awalnya diremehkan banyak pihak, keberhasilan mendapatkan tiket Pilkada membulatkan tekad keduanya untuk terus maju.

Berbekal tim relawan yang solid yang mengusung jargon ‘Independen Bukan Kaleng-Kaleng’, Mambor-Andi mengarungi medan Pilkada dengan keyakinan teguh.

Tanpa kenal lelah keduanya bersama relawan berkeliling dari kampung-kampung menyapa warga sekaligus menawarkan program kerja andalan mereka.

Delapan bulan masa kampanye yang panjang, berat dan penuh lika-liku termasuk adanya Pemungutan Suara Ulang (PSU) sesuai perintah Mahkamah Konstitusi yang penuh drama mereka terlewati.

Dan keyakinan itu akhirnya terbukti. Mambor dan Andi ditetapkan sebagai pemenang Pilkada 2020 pada 27 April 2021 oleh KPU Teluk Wondama.

KTP dari masyarakat telah mengantar keduanya menjadi pemimpin baru Teluk Wondama. Hendrik Mambor sang putera Kampung Rasiei dan Andi Kayukatuy, si sulung dari Kampung Rumberpon mengukir sekeping sejarah baru dalam perjalanan Kabupaten berjuluk Tanah Peradaban Orang Papua.

Baca Juga :   Pendeta GKI di Wondama Jangan Ikut-Ikutan Tolak Otsus

Kepingan sejarah yang tercipta dari Pilkada 2020 melengkapi bingkai besar sejarah yang telah tercipta sebelumnya. Yakni lahirnya Kabupaten Teluk Wondama yang hanya dari dua kecamatan yaitu Wasior dan Windesi pada 2003.

Hendrik Mambor dan Andi Kayukatuy adalah para pelaku sejarah dari kelahiran Kabupaten Teluk Wondama dari rahim sang induk, Kabupaten Manokwari.

Setelah 18 tahun berjuang membuka ‘kebun’ besar bernama Teluk Wondama, Hendrik Mambor yang lama bertugas sebagai kepala Bappeda kini duduk sebagai orang nomor satu Wondama.

Dia tidak hanya membuka dan menyembai kebun itu tapi kini dia sendiri berkesempatan memilih bibit terbaik untuk ditanam dalam kebun sehingga bisa menghasilkan panen berlimpah bagi masyakat Wondama yang mendiami 13 distrik 75 kampung dan 1 kelurahan.

Alumnus Faperta Uncen Manokwari yang lahir pada 1963 ini mencatatkan dirinya sebagai Bupati Teluk Wondama ketiga. Namanyapun sejajar dengan Alberth Torey yang memimpin Wondama pada periode 2005-2010 dan 2010-2015 serta Bernadus Imburi pada periode 2016-2021.

Sementara sang patner, Andi Kayukatuy adalah Wakil Bupati ke-4. Eks Kepala Dinas Sosial ini menjadi suksesor dari Marice Pesurnay Kayukatuy, Zeth B. Marani dan Paulus Yulius Indubri.

Selamat berkarya Sang Pemimpin. (Nday)

Pos terkait