ASPAP Wondama Tagih Implementasi Perpres 17/2019, Proyek 1 Miliar ke Bawah Hak Pengusaha OAP

WASIOR – Pengusaha asli Papua di Kabupaten Teluk Wondama yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Asli Papua (ASPAP) menginginkan Pemkab Wondama segera mengimplementasikan Peraturan Presiden Nomor 17 tahun 2019 tentang Pengadaan Barang dan Jasa di Provinsi Papua dan Papua Barat.

Seperti diketahui Perpres tersebut mengamanatkan proyek pemerintah yang bersumber dari APBD maupun APBN dengan nilai 1 miliar ke bawah wajib dikerjakan oleh pengusaha asli Papua.

Ketua ASPAP Teluk Wondama Ridas Wambrauw menegaskan Pepres tersebut adalah wujud keberpihakan negara terhadap orang asli Papua (OAP) dalam rangka mendorong peningkatan kesejahteraan OAP.

Karena itu pihaknya akan menagih pemberlakuan Perpres dimaksud dalam pembagian paket proyek tahun 2021.

“Proyek dengan nilai 1 miliar ke bawah harus jadi hak pengusaha asli Papua. Itu pengadaan langsung. Itu jadi perjuangan kita yang harus sama-sama kita kawal. Sehingga tidak ada orang Papua yang minta merdeka gara-gara lapar,”kata Ridas dalam rapat koordinasi pengusaha asli Papua di aula kantor distrik Wasior, Rabu (19/5/2021).

Baca Juga :   Hari Bhayangkara ke-74, Polres Wondama Ingatkan Masyarakat Patuhi Protokol Kesehatan

Ridas menyatakan kesepakatan yang dicapai dalam rakor itu merupakan rekomendasi resmi dari ASPAP yang akan disampaikan ke DPRD dan selanjutnya kepada bupati.

“Kita akan audiensi dengan DPRD kemudian dengan Bapak Bupati untuk menyampaikan rekomendasi ini. Dan kita harapkan ini bisa menjadi peraturan daerah,”ucap Ridas.

George Ramar, anggota ASPAP Wondama menyatakan selama ini pengusaha asli Papua selalu diperlakukan tidak adil. Banyak paket proyek dengan nilai ratusan juta yang seharusnya menjadi hak pengusaha OAP namun diberikan kepada pengusaha atau kontraktor nonOAP dengan berbagai alasan.

Karena itu dia mengajak para pengusaha asli Papua untuk memperjuangkan apa yang menjadi hak mereka. Dia sendiri berharap Pemkab Teluk Wondama di bawah kepemimpinan Hendrik Mambor-Andarias Kayukatuy dapat mengakomodir apa yang dia sebut menjadi kerinduan besar para pengusaha pribumi.

Baca Juga :   Sambangi Distrik Terluar, Wabup Andi Kayukatuy Minta Warga Tidak Terpengaruh Peristiwa Penyerangan di Maybrat

“Kita pengusaha anak asli ini selama ini selalu ditipu. Seharusnya pengusaha non OAP yang sudah besar itu tidak perlu lagi mendapat pekerjaan yang nilainya 200 -300 juta. Tapi di Wondama ini ada pengusaha besar yang makan semua dari yang besar sampai yang kecil akhirnya kita yang orang asli ini tidak dapat apa-apa,” ujar Ramar. (Nday)

Pos terkait