16 Tahun hanya Satu Jalan Poros, DPRD Wondama Minta Bappeda Segera Rencanakan Jalan Baru

WASIOR – Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat telah berusia 16 tahun. Namun sejauh ini hanya tersedia satu ruas jalan poros yang menghubungkan kota Wasior sebagai kota utama dengan wilayah lain di sekitar termasuk menuju pusat pemerintahan di Distrik Rasiei.

DPRD melalui Komisi C mendorong Pemkab secepatnya merencanakan pembukaan ruas jalan baru untuk mendukung jalan poros Wasior-Rasiei yang sudah ada saat ini.

“Saya kira sudah waktunya dibuka jalan baru karena jalan kita ini hanya satu. Kami berharap Bappeda segera mencari alternatif untuk membuka jalan baru karena tidak mungkin kita hanya pakai satu jalan ini saja karena kabupaten ini semakin berkembang sehingga jumlah kendaraan pasti juga akan meningkat terus, “ kata Remran Sinadia, Ketua Komisi C.

Remran menyampaikan itu sewaktu rapat dengar pendapat (RDP) dengan Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP4D) di gedung DPRD di Isei, belum lama ini.

Baca Juga :   Sudah Disetujui Jakarta, Jalan Lingkar Pulau Roon Dibangun Tahun Depan

Terkait itu, Sekretaris BP4D atau yang dulu dikenal dengan Bappeda, Edi Numanderi menyampaikan bahwa pembukaan jalan baru sebenarnya sudah masuk dalam rencana tata ruang dan wilayah (RTRW) Kabupaten Teluk Wondama. Hanya saja untuk merealisasikannya, Pemkab Wondama dihadapkan pada persoalan terbatasnya ruang.

Untuk dalam kota Wasior sendiri, ruang yang tersedia untuk pengembangan kota termasuk pembukaan jalan baru sudah nyaris tidak tersedia. Sebab kota Wasior sendiri berada pada dataran yang sempit di bawah kaki Pegunungan Wondiboi yang berstatus sebagai cagar alam.

“Alternatif yang memungkinkan adalah (buka jalan baru) di pinggir pantai tapi itu berarti kita harus merelokasi warga yang tinggal di pinggiran pantai itu dulu. Tapi kalau relokasi berarti kita harus mencari lokasi yang tepat dan juga harus disiapkan fasilitas. Ini yang mungkin perlu dipersiapkan secara baik dulu, “ terang Numanderi. (Nday)

Pos terkait